Purbaya: 18 Gubernur Protes ke Saya Uangnya Kurang

Purbaya: 18 Gubernur Protes ke Saya Uangnya Kurang
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Foto: Bloomberg

WARTASULUH.COM- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan masih ada dana pemerintah daerah (pemda) sekitar Rp 234 triliun yang mengendap di perbankan.

Ia menilai dana tersebut seharusnya segera dimanfaatkan untuk mendorong aktivitas ekonomi di daerah, bukan dibiarkan menganggur.

Purbaya menceritakan, banyak kepala daerah mengeluh soal penurunan alokasi transfer ke daerah (TKD) dalam RAPBN 2026. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata masih terdapat kas daerah dalam jumlah besar yang belum dibelanjakan.

“Waktu itu ada 18 gubernur datang ke saya, protes karena bilang uangnya kurang untuk tahun depan. Lalu saya lihat uangnya, eh ternyata uang dia kemarin ada Rp 230-an triliun, menganggur. Kenapa itu enggak dipakai dulu biar ekonominya berputar,” ujar Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, dikutip dari detik, Kamis  (30/10/2025).

Ia menjelaskan, dana yang mengendap tersebut seharusnya bisa menjadi bahan bakar penggerak ekonomi daerah, terutama menjelang akhir tahun. Menurutnya, belanja pemerintah daerah yang cepat dan tepat waktu dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Tujuannya supaya ekonomi triwulan keempat ini bergerak, tumbuh di atas 5,5%,” jelasnya.

Purbaya menambahkan, langkah dirinya sebagai bendahara negara saat ini berfokus pada perbaikan manajemen kas negara serta percepatan penyerapan anggaran tanpa mengganggu kewenangan pemerintah daerah.

“Manajemen cashflow saya perbaiki. Bagian pemerintah daerah yang belanjanya masih lambat saya imbaulah, bukan saya cawe-caweya, kamu perlu apa, saya bantu biar cepat, belanjanya lebih cepat,” ucapnya.

Ia menegaskan, dirinya beserta Kementerian Keuangan hanya berperan memastikan aliran kas pemerintah lebih efisien agar setiap rupiah anggaran memberi dampak nyata pada pertumbuhan.

“Saya enggak ikut campur kebijakan mereka (pemda). Yang penting belanjanya diserap tepat waktu dan tepat sasaran,” pungkasnya.