Dokter Bagikan Kiat Olahraga di Cuaca Panas Agar Tak Bikin Jantung Kolaps

Dokter Bagikan Kiat Olahraga di Cuaca Panas Agar Tak Bikin Jantung Kolaps
Kiat Olahraga di Cuaca Panas Agar Tak Bikin Jantung Kolaps, Foto: Kubus

WARTASULUH.COM- Olahraga adalah salah kegiatan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, bagaimana kalau olahraga dilakukan di cuaca yang sedang panas-panasnya?

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari BraveHeart - Brawijaya Hospital Saharjo Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS menuturkan olahraga di cuaca panas mungkin saja memicu masalah jantung secara tidak langsung. Hal ini terjadi akibat risiko dehidrasi yang mungkin muncul ketika berolahraga saat cuaca panas.

Apabila orang yang olahraga di cuaca panas tidak menjaga asupan cairan, maka ia dapat mengalami dehidrasi dan meningkatkan risiko gangguan kelistrikan jantung.

"Cuaca panas yang ditakutkan itu kan dehidrasi. Kalau dehidrasi sampai mengurangi gangguan kadar elektrolit, yang bisa memicu 'konslet' pada listrik jantung," ujar dr Yamin dikutip dari detikcom, Sabtu (25/10/2025).

Meski begitu, dr Yamin mengingatkan kejadian henti jantung akibat 'konslet' itu umumnya disebabkan oleh masalah jantung yang sudah ada sebelumnya tapi tidak disadari, misalnya orang tersebut sudah memiliki masalah penebalan jantung atau hipertropi kardiomiopati.

Orang dengan kondisi hipertropi kardiomiopati, memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan kelistrikan jantung.

dr Yamin juga membagikan beberapa tips olahraga yang bisa dilakukan agar jantung tidak 'kaget' saat memulainya. Pertama, mengenali diri sendiri dan tidak memaksakan diri jika sudah muncul gejala.

Apabila sudah merasakan tanda seperti sesak napas tidak biasa, pusing, sakit, dada, atau lemas, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan dulu.

"Jangan digenjot terus atau jangan digaskan gitu. Nah, yang aman itu kita mencapai denyut nadi tertentu, cara hitungnya 220 dikurang umur, lalu minus 10 persen, itu nadi aman yang bisa kita capai maksimum, kalau nggak ada gejala," ujar dr Yamin.

"Tapi kalau ada gejala tadi, sebaiknya jangan langsung diteruskan, sebaiknya dia klarifikasi," sambungnya.

Pemeriksaan jantung melalui skrining rutin penting dilakukan. Menurutnya, ini akan lebih baik diterapkan ketika seseorang mau berpartisipasi olahraga kompetitif maupun rekreasional.

Jadi apapun bentuk olahraganya, dr Yamin mengingatkan untuk lebih sensitif dan peka terhadap kondisi tubuh masing-masing.

"Kalau ada keluhan, di-screening dulu dengan protokol yang ada untuk memastikan tidak ada penyakit yang sudah ada tapi nanti akan memberat atau akan memicu masalah saat berolahraga," Jelasnya.