Unjuk Rasa, Mahasiswa UPP Minta Pertanggungjawaban Pengelolaan Dana Yayasan
Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Rokan Hulu menggelar aksi demo menuntut transparansi pengelolaan dana Yayasan Pembangunan Rokan Hulu

WARTASULUH.COM, ROKAN HULU - Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Rokan Hulu (Rohul), Riau menggelar demonstrasi, Kamis (03/12/2020). Mahasiswa menuntut Plt Rektor dan Plt Ketua Yayasan Pembangunan Rokan Hulu (YPRH) pertanggung jawabkan dana dari 2016 hingga kini.
Mahasiswa merasa kecewa karena dilarang masuk ke areal kampus. Mereka hanya melakukan orasi di luar kampus. Kedatangan mereka dicegat di portal masuk kampus yang ada di pos.
Mahasiswa ini sendiri menggelar aksi demo terkait adanya hak mereka sebagai mahasiswa untuk mengetahui anggaran YPRH, yang tidak adanya keterbukaan.
”Kami sangat kecewa atas yang telah dilakukan pihak kampus. Seakan kampus ini diperuntukkan untuk pribadi kami yang juga mahasiswa di sini tidak dianggap sebagai mahasiswa,” kata koordinator lapangan.
Padahal pihaknya hanya ingin meminta Plt Ketua YPRH Rohul untuk mengambil dan menunjukkan bukti Rekening koran YPRH dari tahun 2016 sampai sekarang, menuntut dewan pembina YPRH Rohul. "Untuk memberhentikan Ir H Hafith Syukri sebagai ketua YPRH Rohul bukan dicutikan karena kami sudah tidak percaya atas kepemimpinan beliau sebagai ketua YPRH Rohul kedepannya,” bebernya.
Mereka juga meminta Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Plt ketua YPRH Rohul untuk hadir di kampus, Jumat (04/12/2020) di aula UUP. Kehadiran mereka dalam hal transparansi anggaran dana kampus UUP semasa ketua YPRH Hafith Syukri dan Rektor Adolf Bastian MPd. "Meminta kepada dewan pembina dan badan pengawas YPRH Rohul untuk klarifikasi dan mengambil kebijakan mengenai persoalan Kampus yang bergejolak. Dimana jika hal ini di biarkan akan memberi efek buruk terhadap Kampus,” pintanya.
Mereka mengancam akan menunggu dan menyegel gedung rektorat sampai Dewan Pembina, Pengawas dan Plt Ketua YPRH Rohul datang ke kampus. "Kami meminta kepada Plt Ketua YPRH siapapun yang terlibat dalam penggunaan anggaran kampus untuk kepentingan pribadi dan terbukti secara hukum kami minta tangkap dan penjarakan,” tegasnya.
Apabila estimasi waktu yang mereka berikan untuk berjumpa kepada Dewan Pembina dan Dewan Pengawas Yayasan tidak diindahkan maka akan menggelar aksi lebih banyak lagi. (toat)