Transformasi Kepemimpinan Dr Firdaus di Masa Pandemi Covid-19 di Pekanbaru

Komitmen Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus ST MT dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 menghantarkan melandainya kasus Covid-19.

Transformasi Kepemimpinan Dr Firdaus di Masa Pandemi Covid-19 di Pekanbaru
Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT memberikan arahan kepada masyarakat untuk membiasakan mengenakan masker

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 ini membawa pengaruh besar bagi dunia. Tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, namun juga sosial ekonomi serta ketertertiban dan keamanan.

"Semua memang terdampak dimasa Pandemi Covid-19 ini. Dampaknya tidak hanya dirasakan masyarakat namun juga pemerintah," ungkap Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus ST .lMT di awal Pandemi Covid-19 melanda Kota Pekanbaru.

Menurut Walikota, dimasa pandemi Covid-19 ini semua terimbas secara nyata. Hal ini tentu menjadi beban dan tanggung jawab bersama untuk mengatasinya.

Namun demikian dukungan dan partisipasi masyarakat sendiri tentu juga diperlukan untuk bisa keluar dari zona yang tidak nyaman dan aman ini.

Selaku kepala daerah, Firdaus menyadari kepemimpinan yang dijalankan dimasa pandemi Covid-19 ini tidak sama dengan sebelum Covid-19. Banyak kebiasaan dan hal baru termasuk kebijakan yang mesti dilakukan. Tidak hanya oleh pemerintah namun juga masyarakat.

Walikota menyebut di masa pandemi Covid-19 ini ada tiga model kepemimpinan yang dilaksanakannya. Pertama visioner leadership. Dimana kepemimpinan ini dituntut mampu melihat ke depan, membangun mimpi dan mewujudkan apa yang dicita-citakan.

"Untuk Kota Pekanbaru kita sudah berhasil mewujudkan Mall Pelayanan Publik (MPP), guna mempermudah dan mempercepat pelayanan untuk masyarakat. Ke depan Pekanbaru akan mewujudkan pembangunan Bandar Raya Tenayan," jelas walikota lagi.

Kedua model kepemimpinan yang harus memiliki jiwa entrepreneur leadership. Dimana mampu melihat dan merebut peluang menuju kesejahteraan.

Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT meninjau vaksinasi pelajar

Implementasi dari model kepemimpinan ini sudah terealisasi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat melalui PMBRW dan mesjid paripurna.

Selanjutnya model kepemimpinan transformasional leadership. Pemimpin ditekankan Walikota harus mampu memberi motivasi,inspirasi dan mendorong perubahan. Hal ini ditandai dengan membangun budaya digital.

"Sebelum pandemi mungkin kita lebih cenderung melakukan sesuatu dengan cara konvensional atau manual, namun dimasa pandemi Covid-19 ini harus diarahkan semua dengan program digital. Seperi halnya program percepatan digitalisasi daerah," jelas walikota.

Pemanfaatan teknologi digital ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja namun juga oleh masyarakat sendiri. Karena menurutnya percepatan transformasi digital ini terjadi karena bagian dari akibat pandemi Covid-19 yang juga berlaku untuk digitalisasi ekonomi dan infrastruktur.

Selain juga peluang positif lainnya dari pandemi Covid-19 adalah kesetiakawanan sosial dan budaya inovasi. "Karena pandemi Covid-19 ini, menyebabkan loncatan 10 kali lebih cepat , dari capaian rencana di berbagai bidang," imbuh walikota.

Namun demikian walikota menuturkan, di balik dampak positifnya ada juga beberapa tantangan yang dihadapi pasca Covid-19 ini oleh kepala daerah. Tantangan terbesarnya adalah untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19. 

Ada tiga fokus perhatian yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan tantangan di bidang ini. Antara lain meningkatkan perekonomian masyarakat, menekan angka kemiskinan dan menurunkan angka penggangguran.

Tantangan selanjutnya menjaga protokol kesehatan (Prokes) dan tetap produktif. Ditekankan minimal prokes 3M harus dapat dijaga. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak.

"Kalau ini bisa kita jalankan dengan disiplin, peluang untuk terpapar Covid-19 dapat diminimalisir," imbuh walikota.

Selain itu, yang menjadi tantangan lain adalah pembangunan manusia atau kualitas hidup. Di masa ini pemerintah dituntut bisa meningkatkan kualitas/ketahanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Di samping juga peningkatan keamanan dan ketertiban untuk menurunkan kriminalitas. Peningkatan infrastruktur pendukung pemulihan ekonomi dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan juga bagian dari tantangan yang dihadapi pasca Covid-19 ini.

Walikota menambahkan, kendati Covid-19 ini berdampak luas untuk semua lini kehidupan, namun ada juga dampak positif yang ditimbulkan yang justeru mengalami peningkatan dimasa Covid-19 ini. Seperti meningkatnya rasa kesetiakawanan dan kepedulian antar sesama, pemahaman dan penggunaan IT juga meningkat tajam.

"Selain itu inovasi dan kreativitas untuk bertahan hidup meningkat. Yang paling penting juga kesadaran untuk menjaga kesehatan turut meningkat. Disamping juga kemampuan beradaptasi dengan situasi dan keadaan atau perubahan juga meningkat," papar walikota. (Adv)