5 Kesalahan Saat Diet yang Bikin Gagal Turunkan Gula Darah

WARTASULUH.COM- Banyak orang yang menjalani diet dengan harapan bisa menurunkan gula darah dan menjaga kesehatan tubuh. Namun, mungkin ada yang kecewa karena hasilnya tak sesuai harapan.
Ketika ingin menurunkan gula darah, tak cukup dengan menghindari makanan manis dan makanan olahan secara berlebihan. Perlu diperhatikan beberapa kesalahan saat diet yang justru dapat berkontribusi pada kenaikan gula darah.
Kesalahan-kesalahan berikut ini perlu diperhatikan agar diet yang dijalankan dapat menurunkan gula darah.
1. Melewatkan Sarapan
Melewatkan sarapan merupakan kesalahan umum yang bisa berdampak serius pada risiko diabetes. Dikutip dari laman Health Shots, ketika tidak sarapan, seseorang bisa makan berlebihan di waktu makan berikutnya yang selanjutnya mengganggu sensitivitas insulin, seiring berjalannya waktu.
Sementara itu, sarapan yang seimbang dapat membantu mengatur kadar gula darah sepanjang hari.
2. Mengonsumsi Alkohol Berlebihan
Ahli gizi yang berbasis di Mumbai dan UEA, Nupuur Patil mengatakan bahwa minum alkohol dalam jumlah yang banyak bisa menghambat manajemen berat badan dan memengaruhi kadar gula darah. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Kekurangan Serat
Pola makan rendah serat bisa memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Untuk itu, konsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan untuk membantu memperlambat penyerapan glukosa serta meningkatkan kontrol gula darah yang lebih baik.
4. Terus Menerus Mengonsumsi Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti stevia, sukralosa, dan sakarin memang tidak meningkatkan kadar gula darah. Namun, ada beberapa bukti bahwa pemanis buatan bisa meningkatkan kadar insulin dalam darah.
Terdapat kemungkinan ada hubungan antara penggunaan pemanis buatan jangka panjang dan resistensi insulin. Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan keduanya.
Dikutip dari laman GoodRX, pemanis buatan juga bisa meningkatkan frekuensi hipoglikemia reaktif (gula darah setelah makan). Sebab, pemanis buatan bisa menyebabkan peningkatan insulin yang menurunkan gula darah. Jadi, meskipun pemanis buatan tidak meningkatkan gula darah secara langsung, tetap saja pemanis buatan bisa menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Menurut jurnal berjudul "Artificial Sweeteners and Risk of Type 2 Diabetes in the Prospectiver NutiNet-Sante Cohort", terdapat temuan hubungan positif antara asupan pemanis buatan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Hal ini memperkuat bukti bahwa zat aditif tersebut mungkin bukanlah alternatif gula yang aman.
5. Kurang Minum Air
Tidak minum air dengan cukup dapat meningkatkan kadar gula darah. Dikutip dari laman Nature Field, hal ini terjadi karena darah menjadi lebih pekat saat tubuh mengalami dehidrasi. Pada akhirnya kondisi ini bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara 2-4 liter air per hari.
Tips Mengelola Kadar Gula Darah
Melakukan diet dengan pola makan sehat perlu dilakukan untuk mengelola kadar gula darah. Selain itu berolahraga, mengelola berat badan, dan memantau gula darah juga tak kalah penting.
1. Olahraga
Olahraga bisa membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Dikutip dari laman Healthline, olahraga dapat membantu otot menggunakan gula darah untuk energi dan kontraksi otot.
2. Kelola Berat Badan
Jaga berat badan tetap sehat untuk membantu mencegah, menunda, atau mengelola diabetes. Makan berlebihan secara terus menerus, terutama jika disertai dengan pilihan makanan yang salah bisa menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. Obesitas bisa menyebabkan resistensi insulin dan berdampak negatif pada kemampuan tubuh dalam menggunakan insulin secara efektif.
3. Kelola Stres
Stres bisa memengaruhi kadar gula darah. Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon yang disebut dengan glukagon dan kortisol yang menyebabkan kadar gula darah meningkat. Beberapa strategi manajemen stres di antaranya:
- Meditasi
- Olahraga
- Menulis jurnal
- Psikoterapi
- Melakukan aktivitas yang disukai
4. Pantau Gula Darah
Pemantauan gula darah secara teratur bisa membantu memahami, bagaimana makanan, aktivitas, dan gaya hidup bisa memengaruhi gula dan memicu penyakit.