Tata Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah SAW, Salah Satunya Jangan Berhutang

Tata Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah SAW, Salah Satunya Jangan Berhutang

WARTASULUH.COM- Rasulullah SAW tidak hanya orang yang taat kepada Allah SWT dan menjadi teladan bagi umatnya, namun, dia juga patut untuk diteladani dalam hal tata cara mengatur keuangan.

Lantas, bagaimana tata cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW? Nabi Muhammad SAW ternyata punya cara sendiri dalam mengatur keuangan. Apa yang dilakukan Rasulullah, tentulah patut untuk dijadikan sebagai contoh dalam mengatur keuangan kita sehari-hari. 

Tata cara menatur keuangan ala Rasulullah SAW dapat dilihat dari buku: 99 Prinsip Bisnis Sukses ala Rasulullah karya A.R. Shohibul Ulum. Dalam buku itu disebutkan bahwa, Nabi Muhammad memiliki sejumlah prinsip keuangan yang ia pegang teguh.

Di antaranya, mencatat pengeluaran, membuat pos keuangan, tidak boros, fokus menabung dan menghindari utang. Berikut penjelasannya;

Mencatat pengeluaran

Mencatat segala bentuk pengeluaran ternyata sudah dilakukan Rasulullah SAW sebagai salah satu skema untuk mengatur keuangannya.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tarmizi menyebutkan; 

Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum dinyatakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.

Hadis ini menjelaskan bahwa setiap manusia, atau siapa pun dari kita akan diminta bertanggung jawab atas setiap nominal harta yang kita miliki. 

Pertanggungjawaban tersebut mulai dari mana harta didapat dan bagaimana digunakan. Berdasarkan hadis di atas, Rasulullah mengajarkan umatnya agar senantiasa mencatat pengeluaran.

Membuat pos-pos keuangan

Secara sederhana, harta-harta yang kita dapat hanya dipakai untuk kebutuhan primer dan non primer.

Hamba berkata, ‘Harta-hartaku.’ Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan. (HR. Muslim) 

Jangan boros

Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya. (HR. Muslim).

Dalam hadis tersebut dijelaskan juga bahwa setiap orang yang mendapat rezeki oleh Allah dan merasa cukup, maka mereka adalah orang kaya yang sesungguhnya. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk tidak memiliki perilaku boros.

Oleh karena itu, ketika kebutuhan pokok sudah terpenuhi, sebaiknya Bunda menggunakan sisanya untuk tabungan.

Fokus menabung

Rasulullah juga menyisihkan sebagian hartanya untuk ditabung, hal tersebut diungkapkan dalam hadis sebagai berikut: 

Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu. (HR. Bukhari). 

Oleh karena itu, ketika mendapatkan rezeki, segera sisihkan dana tersebut untuk tabungan dan investasi.

Menghindari utang

Dulu, Maimunah ingin berutang. Lalu, di antara kerabatnya ada yang mengatakan; 

‘Jangan kamu lakukan itu!’ Sebagaimana kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu, Maimunah mengatakan, ‘Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku bersabda, ‘Jika seorang Muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia. (HR. Ibnu Majah).

Dari hadis ini ada pelajaran yang sangat berharga, yaitu boleh saja berutang untuk mengembangkan bisnis yang dirintis, tetapi perlu berniat untuk mengembalikannya atau melunasi utang tersebut.

Begitulah tata cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.