Pekanbaru Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Perdici ke-14 dan Peringatan Hari Sepsis Sedunia ke-11

Pekanbaru Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Perdici ke-14 dan Peringatan Hari Sepsis Sedunia ke-11
Gubernur Riau, H Syamsuar menerima cendramata dari Ketua Perdici Dr dr Erwin Pradian. (Foto: Lestari)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Kali perdana, Kota Pekanbaru ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan tahunan Indonesia Society on Intensive Care Medicine (ISICM) in Conjunction atau Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (Perdici) ke-14. Pertemuan itu juga sempena Peringatan Hari Sepsis Sedunia ke-11. 

Untuk menyemarakkan hari penting bagi dunia kesehatan ini, digelar beberapa rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 13 September 2023 lalu hingga 19 September 2023 mendatang. 

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah simposium yang dibuka Gubernur Riau, H Syamsuat, Jumat (15/9/2023) di Hotel Pangeran. Kegiatan ini diikuti sekitar 400 peserta dari unsur dokter umum, dokter spesialis, nakes, rumah sakit dan beberapa unsur lainnya. 

Hari Sepsis Sedunia atau World Sepsis Day (WSD) diperingati saban tanggal 13 September. Peringatan hari Sepsis ini bertujuan meningkatan kesadaran tentang kondisi sepsis yang jarang terjadi namun sangat berbahaya.

Gubri Syamsuar menyampaikan, sepsis dapat menyerang berbagai kalangan umur, baik tua, muda, remaja. Fakta tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.

Foto - Menekan tombol layar tanda dibukanya simposium peringatan Hari Sepsis Sedunia ke-11

"Melalui peringatan hari sepsis seluruh dunia yang kita laksanakan pada hari ini, adalah salah satu upaya untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia bahkan di dunia. Harapannya pada momentum ini kita dapat saling bertukar pikiran serta informasi terkait pemecahan kasus sepsis yang ada di Indonesia dan Provinsi Riau sehingga dapat menemukan jawabannya seperti apa," ucapnya. 

Kemudian Gubri menampaikan, pemberian vaksin, menjaga kebersihan, penyediaan air bersih, serta penyediaan sarana prasarana yang baik adalah hal yang dapat diupayakan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis.

"Pemerintah Provinsi Riau siap menempuh segala upaya yang dilakukan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia. Bersama kita bisa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mencegah jumlah kematian akibat sepsis," tandasnya.

Ketua Panitia kegiatan dr Novita Anggraeni, SpAn-TI, Subsp.TI(K), MKes menjelaskan ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan Perdici pada pertemuan tahunan ke-14 tahun 2023 ini. Diantaranya adalah symposium, workshop, kemudian pada puncaknya di area Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu (17/9) lusa.

"Untuk kegiatan simposium ini diikuti sekitar 400 peserta dari unsur dokter, nakes, dinas kesehatan dan beberapa stakeholder serta oleh perwakilan perhimpunan serupa dari 9 negara. Total peserta simposium dan workshop sekitar 700 orang," katanya. 

Sementara untuk narasumber dalam kegiatan symposium dan workshop tersebut juga didatangkan dari 9 negara, yakni Amerika Serikat, Jepang, Kamboja, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Tiongkok, Filiphina, dan New Zealand.

"Kemudian pada puncak kegiatan 17 September di area CFD nanti ada lomba lari, fun walk, talkshow mengajak masyarakat mengenali sepsis dan bahayanya. Kegiatan ini akan menghadirkan massa kurang lebih 900 orang," katanya.

Sedangkan untuk acara workshop pada 17-19 September nanti akan dibuka oleh Kapolda Riau Irjen M Iqbal dengan peserta lebih kurang 350 orang. 

Sementara Ketua Perdici Dr dr Erwin Pradian mengatakan, bahwa organisasi ini sudah berdiri sejak 28 Februari 1999 lalu. Saat ini Perdici sudah berusia 24 tahun lebih dengan beranggotakan sekitar 400 orang yang terdiri dari dokter yang bekerja di ICU (Intensive Cere Unit).

Dikatakannya, tujuan dari Simposium ini adalah untuk memperbaharui atau update keilmuan yang berkembang di dunia intensive care untuk para dokter ataupun mitra-mitra kami yang bekerja di ICU.

Selain itu, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kompetensi dan skill tenaga medis melalui workshop yang kita gelar," ucapnya.

"Kemudian tentunya kami sosialisasi kepada masyarakat bahwa kami adalah organisasi yang punya misi yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tambahnya. (Lestari)