Dinsos Riau Sosialisasi Perkuat Restorasi Sosial, Kasih Peserta Handsanitizer dan Masker
Ada yang menarik dari isi goodie bag peserta Sosialisasi Pelaksanaan Restorasi Sosial yang digelar Dinas Sosial Riau. Goodie bag yang biasanya isinya ATK, kini dilengkapi juga dengan masker dan handsanitizer

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Dinas Sosial (Dinsos) Riau menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Restorasi Sosial, Selasa (15/12/2020) di Hotel Resty Menara, Pekanbaru. Menariknya, goodie bag untuk peserta tidak hanya diisi ATK (Alat Tulis Kantor) tapi juga diisi beberapa lembar masker dan handsanitizer.
Kegiatan yang mengusung tema “Pahlawanku Sepanjang Masa” ini diikuti 60 peserta dari unsur mahasiswa dan guru.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial yang juga Ketua Panitia, Hj Rauda Riza SE MM dalam laporannya menyebutkan kegiatan memperkuat Restorasi Sosial ini dimaksudkan agar sumber kesejahteraan sosial terutama guru dan mahasiswa memiliki pemahaman yang baik dalam mengenal nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial.
"Sehingga bagi para guru dapat disampaikan kepada murid melalui proses pembelajaran dan bagi mahasiswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat disampaikan dalam bentuk materi pada saat kegiatan orientasi mahasiswa baru," kata Rauda.
Disebutkan, Sosialisasi Pelaksanaan Restorasi Sosial dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus belajar dan berusaha dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima Pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Sosialisasi Pelaksanaan Restorasi Sosial Indonesia, juga sebagai momentum dalam rangka menumbuh-kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial dengan sikap rela berkorban, tanpa pamrih, pantang mundur, dan percaya pada kemampuan sendiri.
"Oleh karena itu, nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan zaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan zaman. Selain itu, juga sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang untuk mewujudkan kemerdekaan dan menjaga tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinsos Riau, T Zul Efendi SH MSi mengatakan kepahlawanan adalah sesuatu yang universal, bisa melekat pada siapa dan apa pun bidang profesinya. Seorang pemimpin, seorang rakyat, manager, guru, pelajar/mahasiswa, petani, adalah pahlawan. Yang penting dia adalah seorang yang berperan pada posisinya dengan sebaik-baiknya.
"Pertanyaannya, bisakah kita menjadi pahlawan? Jawabnya bisa, bukankah dalam diri setiap manusia melekat sikap bertahan dan berjuang? Bukankah ketika agama kita dihina, tersinggung? Bukankah ketika dipaksa, kita berontak? Bukankah pada setiap manusia tersedia untuknya lahan perjuangan yang melekat pada profesi yang dijalaninya?
Masalahnya kemudian, bagaimana kita selalu melihat setiap apa yang dikerjakan tidak saja bermakna bagi diri kita pribadi, tapi juga bagi kemanusiaan, keadilan dan kebersamaan," kata Zul.
Kepada peserta, Zul juga mengajak untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Itu bisa dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Mari kita aplikasikan protokol kesehatan 3M. Selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Riau harus terbebas dari pandemi Covid-19," imbau Zul.
Kegiatan sehari ini menghadirkan dua nara sumber. Yakni Kasi Binawamil Korem 031 Wirabima, Mayor Arm Luud Guntono dan Dewan Kehormatan Adat (DKA) LAM Riau, Azali Johan.
Salah seoarng panita, Ronald mengatakan, panitia menyiapkan goodie bag yang di dalamnya berisikan beberapa lembar masker dan handsanitizer. "Kita tetap ikuti prokes Covid-19 dengan ketat. Sebelum masuk ke ruangan, peserta diwajibkan mencuci tangan, memakai masker. Tempat duduk peserta juga kami jarakkan minimal 1 meter. Acara cukup diselenggarakan hingga siang saja," ungkap Ronald. (Sri Lestari)
(sri)