MAN 1 Kudus Juara I dan Best Presentation Airlangga Maritime Week 2025, Presentasikan Inovasi Spray Kitosan dari Limbah Udang

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus Juara I dan Best Presentation dalam Airlangga Maritime Week (AMW) 2025 di Universitas Airlangga pada Jumat (12/9/2025). Tim riset yang terdiri atas Ghaida Fathina Annaila, Minhatul Mila Rochana, dan Luthfiya Ainal Hana mempresentasikan Barkyspray-Marine: Inovasi Spray Kitosan dari Limbah Udang sebagai Edible Coating Alami untuk Mempertahankan Kualitas Ikan Laut Berbasis Aplikasi Pintar.

MAN 1 Kudus Juara I dan Best Presentation Airlangga Maritime Week 2025, Presentasikan Inovasi Spray Kitosan dari Limbah Udang
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus Juara I dan Best Presentation dalam Airlangga Maritime Week (AMW) 2025 di Universitas Airlangga pada Jumat (12/9/2025).  FOTO: MAN 1 Kudus

WARTASULUH.COM, SURABAYA - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus Juara I dan Best Presentation dalam Airlangga Maritime Week (AMW) 2025 di Universitas Airlangga pada Jumat (12/9/2025). 

Tim riset yang terdiri atas Ghaida Fathina Annaila, Minhatul Mila Rochana, dan Luthfiya Ainal Hana mempresentasikan Barkyspray-Marine: Inovasi Spray Kitosan dari Limbah Udang sebagai Edible Coating Alami untuk Mempertahankan Kualitas Ikan Laut Berbasis Aplikasi Pintar.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan madrasah, tetapi juga bukti riset peserta didik mampu memberikan kontribusi nyata terhadap persoalan lingkungan dan ketahanan pangan, khususnya di sektor kelautan.

“Melalui penelitian ini, kulit udang diolah menjadi kitosan, senyawa alami yang terbukti efektif sebagai edible coating atau pelapis makanan, kemudian diformulasikan menjadi spray bernama Barkyspray-Marine,” ungkap Ghaida Fathina Annaila, dikutip Wartasuluh.com dari Kemenag.go.id, Kamis (18/9/2025).

Ide penelitian ini lahir dari keprihatinan terhadap dua persoalan utama di masyarakat pesisir. 
Pertama, limbah kulit udang yang melimpah sering kali tidak dimanfaatkan dan berpotensi mencemari lingkungan. 

Kedua, tingginya angka kerusakan mutu ikan, di mana sekitar 30% ikan laut Indonesia mengalami penurunan kualitas sebelum sampai ke konsumen.

“Inspirasinya berawal dari banyaknya limbah kulit udang di pesisir yang belum dimanfaatkan dan masalah ikan cepat busuk sehingga merugikan nelayan. Dari situ kami terpikir untuk mengolah limbah itu jadi produk pengawet alami yang ramah lingkungan,” ujar Ghaida Fathina Annaila.

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan (April–Mei 2025) di Laboratorium Kimia MAN 1 Kudus. 

Proses penelitian meliputi persiapan bahan, ekstraksi kitosan, formulasi spray, pengujian penyimpanan ikan, hingga analisis data. Meski berhasil menorehkan prestasi, perjalanan tim tidak lepas dari berbagai kendala.

“Kendala utama ada di ketersediaan alat laboratorium, karena proses ekstraksi kitosan butuh tahapan berulang dan kontrol pH yang ketat. Selain itu, kadang ada kesalahan eksperimen seperti endapan yang tidak stabil, sehingga kami harus mengulang. Faktor waktu juga cukup menantang karena harus menyeimbangkan dengan kegiatan sekolah,” jelas Minhatul Mila Rochana.

“Namun berkat kerja sama yang solid, bimbingan guru pembimbing Yazida Rizkayanti, S.Pd., M.Sc., serta dukungan madrasah, setiap hambatan dapat dilalui dengan baik,” lanjutnya.

Pengalaman paling berkesan bagi tim adalah ketika melihat hasil uji coba. Ikan laut yang diberi perlakuan BARKYSPRAY-MARINE terbukti lebih segar dan bertahan lebih lama dibanding ikan tanpa perlakuan. 

“Rasanya bangga sekali saat melihat ikan uji dengan BARKYSPRAY tetap segar lebih lama dibanding kontrol. Itu jadi bukti nyata bahwa ide kami berhasil. Ditambah dukungan tim dan guru pembimbing membuat proses ini jadi pengalaman berharga,” ungkap Luthfiya Ainal Hana salah satu anggota tim dengan antusias.

Berdasarkan hasil penelitian, spray kitosan dari limbah udang ini tidak hanya berfungsi sebagai pengawet alami yang aman, tetapi juga berpotensi dikembangkan lebih lanjut melalui integrasi dengan aplikasi pintar Barky Core. 

Aplikasi ini nantinya dapat digunakan untuk memantau efektivitas penyimpanan ikan berbasis Internet of Things (IoT). 

Ke depan, tim berharap inovasi ini bisa dikembangkan lebih luas, tidak hanya untuk ikan, tetapi juga produk pangan lain yang membutuhkan pengawetan ramah lingkungan.

Raihan Juara 1 dan Best Presentation di Airlangga Maritime Week 2025 menjadi tonggak penting bagi MAN 1 Kudus dalam membangun budaya riset di kalangan peserta didik. 

Lebih dari sekadar kemenangan, karya ini adalah wujud kepedulian generasi muda terhadap lingkungan dan kesejahteraan nelayan Indonesia.

Dengan inovasi Barkyspray-Marine, para peserta didik MAN 1 Kudus membuktikan bahwa riset sederhana sekalipun, jika dikerjakan dengan tekun, dapat menghasilkan solusi nyata yang bermanfaat luas.

AMW merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk mendukung kemajuan penelitian dan inovasi teknologi di sektor perikanan dan kelautan Indonesia. 

Ajang ini menjadi sarana bagi siswa SMA atau sederajat untuk mengekspresikan kreativitas, mengasah kemampuan penulisan ilmiah, serta menciptakan gagasan-gagasan baru yang inovatif. 

Melalui AMW, generasi muda diharapkan mampu menjawab tantangan keberlanjutan sumber daya laut dengan ide-ide segar yang aplikatif. (kha)