Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Jurumasak MBG Tahap II Sukses Digelar di Pekanbaru dan Tembilahan

Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Jurumasak MBG Tahap II Sukses Digelar di Pekanbaru dan Tembilahan
Foto bersama usai Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Jurumasak MBG Tahap II. (Foto: Rasyid)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Pelaksanaan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Profesi bagi Jurumasak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tahap II sukses digelar di Kota Pekanbaru dan Tembilahan, 6-7 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengolahan makanan guna mendukung implementasi Program MBG bagi anak dan ibu hamil di Indonesia.

Uji kompetensi ini diikuti oleh peserta dari delapan wilayah di Provinsi Riau, yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir.

Para peserta merupakan kepala dapur, juru masak, serta tim pengolahan makanan dari Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG), penyedia katering, dan pelaku industri kuliner lainnya.

Kegiatan berlangsung di dua Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah memenuhi standar penilaian profesi, yakni di Kafe Kopi Shelter 26, Jalan Hang Tuah No. 26 Sukamulia, Pekanbaru dan di Hotel Tembilahan Pratama, Kota Tembilahan

Alfa Frisa Septania, Pimpinan Caraka Corp, menyampaikan bahwa kedua lokasi tersebut dipilih karena telah memenuhi standar kelayakan sebagai TUK dalam penyelenggaraan uji kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Menurut Alfa Frisa, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan tepat sasaran. Agenda yang dilaksanakan meliputi; Pembukaan, Bimbingan teknis mengenai, profesionalisme dalam industri jasaboga, Penyampaian manfaat sertifikasi profesi, Penjelasan prosedur uji kompetensi, Bimbingan pengisian borang, Wawancara berbasis uji fakta dan verifikasi dokumen oleh asesor, Seluruh tahapan dilakukan sesuai standar dan pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

"Alhamdulillah, seluruh peserta direkomendasikan kompeten sesuai skema sertifikasi yang diajukan. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pengolahan makanan yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis telah memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang memenuhi standar nasional,” ujar Alfa Frisa.

Ia menambahkan, melalui uji kompetensi ini negara berperan aktif memberikan pengakuan resmi atas pengalaman dan keahlian warga negara. Sertifikasi profesi sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme, kualitas layanan dapur, serta kualitas produksi makanan bergizi bagi masyarakat.

“Profesionalisme tenaga pengolah makanan menjadi komponen penting dalam memastikan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis, yang dirancang untuk mendukung kesehatan anak sekolah dan ibu hamil di Indonesia,” tegasnya.

Alfa Frisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada para asesor, Lembaga Sertifikasi Profesi Jasaboga Indonesia, serta BNSP atas dukungan dan kolaborasi yang telah diberikan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan tenaga kuliner yang kompeten serta tersertifikasi. (Rls)