Menteri Agama RI Sampaikan Peran Gen Z dalam Kemajuan Islam di Kampus UIR

Menteri Agama RI Sampaikan Peran Gen Z dalam Kemajuan Islam di Kampus UIR
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof KH Nasaruddin Umar MA memberikan kuliah umum di hadapan Civitas akademika UIR. (Foto: humas UIR)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Menteri Agama Republik Indonesia (RI), Prof KH Nasaruddin Umar MA memberikan kuliah umum, Rabu, (23/04/2025) di Ruang Auditorium Lantai IV Gedung Rektorat UIR. Kuliah umum yang diikuti civitas akademika UIR tersebut mengusung tema “Peran Gen Z dalam Kemajuan Islam”.

Prof KH Nasaruddin Umar MA merupakan Kabinet Merah Putih pertama yang hadir di Kampus Universitas Islam Riau. Kegiatan juga dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Riau Dr Muliardi MPd, Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau, Wakil – Wakil Rektor, hingga pimpinan Fakultas se – lingkungan UIR.

Menteri Agama RI memaparkan bahwa Gen Z merupakan individu kelahiran tahun 1997 sampai 2012. Gen Z diapit oleh dua kelompok yaitu Gen Milenial dan Gen Alpha. Gen Z bukan sembarang individu, umumnya anak diajarkan oleh orang tua, namun yang menjadi fenomena saat ini justru sebaliknya.

Hal ini tentu berkaitan dengan adanya Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi. Berdasarkan data yang ada, saat ini pengguna internet di Indonesia digarungi oleh Gen Z sehingga gen Z menjadi penakluk pengguna IT.

“Maka tidak heran jika saat ini tampak orang tua yang belajar kepada anak khusunya dalam penggunaan internet,” ucap Nasaruddin Umar.

Dalam dunia pendidikan Gen Z tidak lagi mementingkan pemaparan yang panjang, misal pemaparan dari dosen diruang kelas. Gen Z lebih senang mencari informasi secara mandiri dan to the point.

Menilik fenomena ini, Mentri Agama RI mengajak mahasiswa untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Dalam proses belajar hendak memadukan antara zikir dan fikri, antara iqro dan bismilah.

“Oleh karenanya penting untuk digaris bawahi bukan hanya sekedar mencari IPK tinggi namun juga membarengi dengan mendekatkan diri kepada allah, sehingga dalam proses belajar laboratoriumnya adalah sajadah,” terang Kemenag RI.

Adapun nasehat untuk dosen, seorang ilmuan yang benar adalah dia yang mampu mengantarkan diri dan mahasiswanya kepada Allah. Ia berharap agar Universitas Islam Riau dapat menciptakan alumni yang tidak hanya pintar namun juga arif. "Orang yang pintar belum tentu arif, sedangkan orang arif sudah pasti pintar," tegasnya berfilosophi. (Rik)