Jialyka Maharani Minta Dunia Birokrasi Membuka Ruang Lebih Buat Perempuan 

Dunia birokrasi diharapkan dapat membuka ruang yang lebih buat perempuan untuk berkembang sesuai peranannya.

Jialyka Maharani Minta Dunia Birokrasi Membuka Ruang Lebih Buat Perempuan 

WARTASULUH.COM, JAKARTA - Dunia birokrasi diharapkan dapat membuka ruang yang lebih buat perempuan untuk berkembang sesuai peranannya. Sehingga  perempuan Indonesia dapat bersinergi dan tak hanya menjadi warna baru di dunia parlemen yang didominasi laki laki.

Demikian dikatakan anggota Komite I DPD RI, Jialyka Maharani, pada Sesi Talkshow Hari Perempuan International bertajuk "Peran Advokasi dalam Percepatan Pembangunan di Desa Tertinggal" yang digagas Kaukus Perempuan Parlemen RI di halaman Nusantara V Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senin (15/3/2021). Dikatakan, permintaannya itu dalam rangka membumikan politik sebagai bagian dari upaya membangun desa dan membangun negara. 

Sehingga perempuan Indonesia dapat bersinergi dan tak hanya menjadi warna baru di dunia parlemen yang didominasi laki laki. Dimana perempuan juga dapat menyuarakan serta menjaga perempuan itu dari segala sektor.

Senator Dapil Sumatera Selatan itu mengatakan apalagi di daerah tertinggal, dimana streotipe perempuan dalam budaya patriarki kuat mengakar. "Salah kaprah dengan isu feminisme kerap terjadi. Perempuan versus Laki laki terjadi. Perempuan ditakutkan nanti akan menjajah, mendominasi, atau ketakuatan ketakutan lainnya yang membikin masyarakat mempertahankan tatanannya tersebut," sebutnya.

Namun demikian, perempuan bahkan di daerah tertinggal meski kerap terdiskriminasi, terstereotip di bawah laki laki. Toh, tetap produktif. 

Apalagi kini pemerintah daerah setempat juga mengambil perannya. Perempuan diberdayakan. Kades-kades perempuan, perangkat desa juga perempuan, termasuk juga di organisasi-organisasi dan sebagainya.

Bagi Jialyka Maharani, perempuan maju bersama laki laki. Pemahaman stereotip harus diubah karena sinergi tak memandang gender, semua bisa berkontribusi yang sama.

Memang diakuinya, permasalahan pengarusutamaan gender masih kental di desa-desa tertinggal. Karena 28,2 persen desa dari 74 ribuan desa seluruh Indonesia adalah desa tertinggal dan sangat tertinggal. 

Ini menjadi permasalahan krusial di daerah tertinggal. Pendidikan kurang, ekonomi rendah, kesehatan rendah, kemampuan bersemangat cari ekonomi pun rendah. Otomatis masalah masalah domistik kental terjadi. 

"Kondisi ini butuh support dan inspirasi lebih mandiri, lebih maju. Ekonomi masyarakat harus di tingkatkan, SDM pun khususnya bagi perempuan menjadi penting. Karena membangun desa sama juga membangun negara," jelas senator termuda ini.

Jadi dunia birokrasilah yang seharusnya membuka ruang perempuan lebih banyak. Karena efek dominonya yang terpengaruh sangat banyak. 

Birokrasilah  yang mengatur semua, birokrasilah corong daerah berkembang. "Maka berikanlah  ruang perempuan hadir disana  menyentuh kaum perempuan. Meski ruang perempuan di daerah tertinggal masih belum 100 persen terbuka. Tetapi butuh support seluruh elemen. Butuh stimulus yang lebih. Sehingga perempuan lebih berani atau Pede karena ruang previllegenya diberikan," tutup Jialyka Maharani.

Sebagai perempuan Indonesia, DPD RI akan terus terlibat dalam pembahasan isu-isu nasional dan daerah, sehingga dapat terlibat dalam pembangunan daerah untuk kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Kegiatan pameran foto dan rangkaian talkshow tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Pameran foto dan rangkaian talkshow yang digelar pada tanggal 8-18 Maret 2021 di Selasar Gedung Nusantara II dan Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan. Perempuan dapat turut serta dalam memajukan bangsa, dan ikut dalam keputusan menentukan masa depan bangsa. 

Perempuan Parlemen di DPD RI serta organisasi-organisasi perempuan lainnya membutuhkan sinergitas bersama dalam menentukan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dengan membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah ketahanan pangan dan lingkungan hidup yang lebih baik lagi. (Rls)