DPRD Siak Studi Tiru ke Bali dalam Upaya Pengelolaan Pariwisata dan Persampahan 

DPRD Siak Studi Tiru ke Bali dalam Upaya Pengelolaan Pariwisata dan Persampahan 
Pimpinan dan anggota DPRD Siak studi tiru ke Kabupaten Badung terkait pengelolaan pariwisata dan sampah. (Foto: humas DPRD Siak)

WARTASULUH.COM, BADUNG - Anggota DPRD Kabupaten Siak melakukan Studi Tiru ke Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Bali, Jumat (1/8/2025). Kegiatan itu sebagai bagian upaya pengelolaan pariwisata dan pengelolaan sampah. 

Titik yang menjadi kunjungan dari studi tiru tersebut di Daerah Taman Wisata Sangeh ( DTW Sangeh ) yang berada di Kabupaten Badung. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Siak begitu antusias saat kunjungan tersebut. 

Pengelolaan Pariwisata dan Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Badung yang ditangani langsung oleh Dinas terkait Kabupaten Badung yang merupakan OPD yang membawahi langsung dibidang Kepariwisataan. Dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. 

Tugas dan wewenangnya meliputi penyusunan kebijakan pariwisata serta penilaian atas pelaksanaannya di bawah tanggung jawab Bupati Kabupaten Badung. Tak luput Badan Promosi dan Pariwisata Daerah Kabupaten Badung yang sangat berperan mempromosikan pariwisata daerah Badung. 

Adapun yang menjadi Fokus pengelolaan Pariwisata di Kabupaten Badung adalah ; Pengembangan destinasi wisata, peningkatan kwalitas SDM, Peningkatan PAD, dan Peningkatan Kawasan Strategis. Daerah Taman Wisata Sangeh itu sendiri memiliki beberapa hal yang sama dengan Taman Hutan Kota Arwinas Di Kota Siak yang tentu saja hal ini menjadi perhatian khusus untuk menjaga keasrian alam dengan keanekaragaman hayati di Taman hutan tersebut. 

Taman kota yang menjadi studi Tiru dari Desa Taman Sangeh ini yang berisi flora dan Fauna yang sangat asri dg luas hutan 13,9 hektar dengan satwa yang juga di lindungi dengan sangat baik. Kepala desa Sangeh mewilayahi dua desa adat, yaitu Desa Sangeh dan Kranom yang mana Anggaran Desa bersumber dari PAD pertahunnya kurang lebih 22 Miliar. Dimana terkait retribusi dari Kades dan Kepala desa adat terkait pengelolaan Hutan Wisata Palas Sangeh sudah menjadi satu sistem terkontrol oleh Bagian Keu Daerah Kab Badung dimana pajak retribusi sudah terlink langsung dari jumlah wisatawan yang masuk setiap harinya Ke Hutan Taman Wisata Sangeh.

Terkait peran masyarakat tempatan dan generasi muda setempat yang sangat berperan aktif dalam berbagai program pemerintah terkait Pariwisata yang sudah ditentukan oleh Dinas Pariwisata dan Badan Promosi tadi dan menjaga kelestarian desa wisata, desa kreatif, serta menerapkan konsep SELARAS ( Semangat, Lestari, Aktif, Ramah, santun ) dalam upaya memulihkan pariwisata Bali yang sempat down akhir-akhir ini. 

Adapun tujuan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung sendiri adalah terwujudnya kepariwisataan yang berkelanjutan dan berdaya saing yang mendukung pengembangan agrowisata agar meningkatkan nya kunjungan jumlah kunjungan wisatawan, peningkatan Daya tarik wisata , yang berbasis agrowisata dan desa wisata , kemudian meningkatknya retribusi atau PAD Kab. Badung. 

Dinas Pariwisata Badung sendiri mengunakan pendekatan cara dalam pengelolaan pariwisatanya dengan memahami potensi destinasi pariwisata, menentukan target pasar pariwisata dan membuat rencana strategi , pengembangan pariwisata , dan meningkatkan kwalitas pelayanan serta memperkuat branding destinasi pariwisata 

Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan mengatakan studi tiru yang dilakukan DPRD Siak di Bali dalam rangka pengelolaan pariwisata adalah sebagai upaya untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Siak. 

"Dari studi tiru ini kita ingin mengetahui bagaimana langkah strategis yang dilakukan Kabupaten Badung dalam pengelolaan pariwisata dan sampah. Bila langkah-langkah mereka bagus, bukan tidak mungkin akan kitab adopsi," ujar politisi Golkar tersebut. 

Indra mencontohkan dengan mengoptimalkan destinasi seperti Danau Naga Sakti Zamrud lewat keunikan dan kearifan lokal yang ada, Siak bisa melakukan perbaikan - perbaikan di setiap kekurangan yang ada seperti halnya pengelolaan Destinasi di Wilayah Danau Batur Kintamani 

"Output dari studi tiru ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat, meningkatkan mutu kehidupan, peningkatan Sumber Daya Manusia dan Alam, serta upaya mempertemukan Kebutuhan masyarakat antar generasi dan wilayah yang berkelanjutan," tutur Indra. .

Daya tarik Danau Naga Sakti Zamrud merupakan salah satu dari objek agrowisata yang ada di Kabupaten Siak yang patut diperhatikan keberadaan nya serta sebagian salah satu destinasi wisata lainnya yang layak untuk dilestarikan ke depannya. 

Anggota DPRD Siak juga melakukan studi tiru terkait pengelolaan persampahan di Kabupaten Badung. Dimana pengelolaan persampahan di Kabupaten Siak sendiri menjadi perhatian khusus oleh Bupati Siak beberapa bulan terakhir karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan limbah rumah tangga. 

Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Badung berfokus pada sistem yang berbasis teknologi, partisipatif dan selaras dengan kebijakan lingkungan yang progesif. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab Badung terus berupaya mempercepat, implementasi kebijakan pengelolaan sampah termasuk pengurangan sampah melalui program 3M yaitu ( reduce, reuse, recycle) serta pemanfaatan kembali limbah sampah untuk djadikan barang -batang kebutuhan rumah tangga yang sangat unik dan layak untuk dipergunakan sebagai kebutuhan sehari-hari warga lokal seperti, pembuatan tegel, asbak, kerajinan tangan dan aksesoris rumah tangga yang selalu mendapat kan perhatian khusus oleh warga setempat maupun turis mancanegara yang berkunjung di Bali. 

Beberapa point penting terkait pengelolaan persampahan di Kabupaten Badung adalah pemerintah Kabupaten Badung sendiri membangun Tempat Pengelolaan Sampah 3R ( TPS 3R ) di berbagai wilayah untuk mengelola sampahnya secara mandiri. Program Bank Sampah menjadi bagian tersendiri dalam upaya pengelolaan sampah terutama sampah anorganik. Genjotan kesadaran terhadap lingkungan yang bersih pada masyarakat sangat penting dalam hal pengelolaan sampah, termasuk dalam pemilahan sampah di sumbernya. 

Pemerintah kabupaten Badung sendiri juga terus mendorong berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah seperti program : Badung Anti sampah Plastik ( Batik ) dan Gojek sampah plastik ( Gotik )

Di Kabupaten Siak sendiri beberapa bulan terakhir terlihat sampah yang sering tergelatak di pinggiran jalan-jalan. "Pemandangan sampah berserakan hampir setiap harinya. Upaya ini tentu saja menjadi perhatian kita semua begitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah rumah tangga dan kurangnya upaya dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan asri. Yang mana studi tiru kita ini berupaya nantinya akan membuat zero waste to Landfill yang maksudnya tujuan akhir dari pengelolaan persampahan ini adalah dimana tidak ada lagi sampah yang dibuang oleh masyarakat ke tempat pemprosesan akhir," tegas Indra. 

Strategi Pemda Badung dalam pengelolaan sampah lainnya adalah dengan cara setiap rumah tangga wajib melakukan pemilahan sampah organik dan an- organik. Sampah organik hasil pemilahan diutamakan diolah secara mandiri atau diserahkan kepada TPS 3 R. Sampah an-organik hasil pemilahan diutamakan diserahkan kepada bank Sampah dan bank sampah menyerahkan sampah an-organik kepada TPS 3R.

Upaya studi tiru yang dilakukan ini nantinya akan menghasilkan output pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, menggunakan kembali, dan daur ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan , pengolahan dan pemrosesan akhir.

Dalam kesempatan itu kepala Dinas Pariwisata Siak,  H. Tekad Perbatas Setia Dewa ST MT menyambut baik studi tiru di Dinas Pariwisata Kabupaten Badung ini. "Dimana Studi Tiru ini nantinya dapat kita terapkan di Kawasan Danau Naga Sakti Dan Danau Zamrud yang masih terjaga keasliannya di Kabupaten Siak yang menyumbang cagar biosfer terbesar di dunia saat ini. Tentunya pengelolaan Pariwisata Buatan juga menjadi acuan Dinas Pariwisata dari Studi Tiru ini nantinya demi menyumbangkan PAD tambahan dari Wisatawan yang akan berkunjung nantinya," kata Tekad. 

Disebabkan, Tahura Arwinas nantinya juga akan menjadi perhatian khusus. Mengingat banyaknya satwa yang berada dalam kawasan hutan tersebut. "Tentu saja ini bukan PR sederhana bagi kami. Mudah-mudahan nantinya bisa dijadikan sebagai kawasan wisata baru di Kabupaten Siak," katanya.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Siak, Amin Soimin juga terkesan dengan Tahura dan Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Badung. Dimana Pengelolaan persampahan ini sejatinya adalah Ranah pribadi yang selama ini terabaikan karena budaya kita yang kurang award terhadap kebersihan. 

"Tentu semua pihak harus dapat bekerjasama dalam membuat lingkungan bersih tidak hanya dinas dengan segala keterbatasannya tapi memang menjadi tugas setiap orang pribadi bagaimana memisahkan sampah organik dan anorganik tentunya. Kami jadikan ini sebagai motivasi untuk mensosialisasikan terhadap menjaga lingkungan dan kebersihan dari setiap aspek," tegas Amin. (Rik)