Ketua DPD RI Minta Pengurus GKPPI Bela Petani

Ketua DPD RI Minta Pengurus GKPPI Bela Petani

WARTASULUH.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menerima kunjungan pengurus Gabungan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia (GKPPI) di Rumah Dinas, Jl Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021). Kepada pengurus GKPPI, LaNyalla minta bela hak petani.

Pengurus GKPPI yang hadir adalah Ketua GKPPI Abdullah Puteh yang juga senator asal Aceh, Bustami Zainudin Wakil Ketua GKPPI yang juga Senator Lampung, Sekjen GKPPI Andi Faizal Jollong, Iriani S Bustami, Amelia, Jialyka Maharani (senator Lampung), Herwin Suparjo, Rusli ZS dan Khairil Hamzah.

Kepada LaNyalla yang merupakan Ketua Majelis Pengayom dan Konsultasi GKPPI, Abdullah Puteh melaporkan jika GKPPI yang baru dibentuk 1 Maret 2021 siap melangkah dengan niat utama memperhatikan petani-petani di desa.

"Kami berharap GKPPI dapat dukungan penuh dari Ketua DPD. Karena kami berdiri memang konsen untuk meningkatkan perekonomian petani kecil melalui pembentukan koperasi," katanya.

Menurut Puteh, GKPPI juga sejalan dengan pikiran-pikiran Ketua DPD yang ingin menggelorakan kembali koperasi sebagai sebuah solusi kedaulatan ekonomi rakyat. 

"Seperti pidato-pidato Ketua DPD tentang kebijakan perekonomian nasional pasca Amandemen Konstitusi tentang adanya penambahan 2 Ayat di Pasal 33 UUD 1945 yang membuat ekonomi Indonesia dikuasai pasar asing. Kita ingin kembalikan ruh koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia," lanjutnya.

Puteh menjelaskan, GKPPI lahir setelah adanya temu nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian di Salatiga, Jawa Tengah Maret 2021 lalu. Saat itu para peserta temu nasional membuat deklarasi yang kemudian disebut sebagai Deklarasi Ambarawa karena dibacakan di Monumen Palagan Ambarawa.

"Intinya bahwa Indonesia merupakan negara agraris dan pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat. Kemudian koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional menjadi pilihan tepat untuk mengentaskan kemiskinan. Koperasi pertanian diyakini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani secara luas," tutur Puteh.

Sementara LaNyalla, dengan tegas meminta GKPPI untuk membela petani. Jangan sampai hasil-hasil pertanian dikuasai tengkulak sehingga merugikan petani. Apalagi petani yang mempunyai lahan kecil.

"Harus banyak juga melakukan kolaborasi di lapangan dengan banyak pihak. Misalnya dengan Dekopin, HKTI atau Inkud," lanjut dia.

LaNyalla berharap kehadiran GKPPI bisa memberi kontribusi peningkatan produksi pangan nasional serta meningkatkan ekonomi para petani.

Sekjen GKPPI Andi Faizal Jollong menambahkan bahwa GKPPI merupakan idealisme orang-orang koperasi. Kedepan pihaknya akan membentuk koperasi pertanian di daerah dan membentuk kepengurusan di setiap provinsi.

"Kita memang akan bekerjasama dengan Dekopin dan HKTI sehingga bisa menjadi besar dengan basis-basis di pedesaan," ucapnya.(Rls)