39 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia

Sebanyak 39 Jemaah Haji Indonesia masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga Minggu (25/5/2025). Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans.

39 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia
Sebanyak 39 Jemaah Haji Indonesia masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga Minggu (25/5/2025). Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans. FOTO: Kemenag

WARTASULUH.COM, MAKKAH - Sebanyak 39 Jemaah Haji Indonesia masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga Minggu (25/5/2025). Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans.

“Berdasarkan informasi dari KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) ada 35 jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, dan 4 jemaah dirawat di KKHI. Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans,” ungkap Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, M Luthfi Makki, dikutip Wartasuluh.com dari laman Kemenag.go.id, Senin (26/5/2025).

Setelah proses pemberangkatan jemaah selesai, lanjut Makki, para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah akan menyisir hotel dan area sekitar Masjid Nabawi untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. 

Setelah itu, petugas akan diberangkatkan ke Makkah mulai 26 Mei 2025, untuk memperkuat layanan, utamanya menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Luthfi Makki mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, serta cukup istirahat dan makan selama di Makkah Al-Mukarramah. Pasalnya, cuaca Makkah juga sangat panas mencapai 41°C.

“Bagi jamaah haji yang sudah berada di Makkah, agar menjaga kesehatan, jangan terlalu dipaksakan ke Masjidil Haram, karena cuaca juga sangat panas, apalagi ini sudah mau mendekati masa puncak haji. Dan ketika masa puncak, baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, itu kan pasti butuh tenaga yang luar biasa,” demikian Luthfi Makki mengingatkan.

Pesan senada disampaikan Wakil Kadaker Madinah, Khalilurrahman. Dia mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan, tetap bersama rombongan dan tidak terpisah.

Kemudian, selalu membawa air minum dan semprotan air, membawa kartu Nusuk saat umrah wajib, dan tidak malu bertanya saat lupa arah jalan pulang, dengan memanfaatkan layanan pada 9 pos petugas haji Indonesia di area Masjidil Haram.

Khalilurrahman juga memastikan bahwa seluruh jemaah yang sempat terpisah dari rombongan dan transit terlebih dahulu di Madinah, saat ini sudah berada di Makkah. 

Barang bawan mereka juga sudah diterima. Untuk jemaah yang masih dalam perawatan, akan diberangkatkan dengan ambulans dan difasilitasi untuk tetap bisa menjalani wukuf.

“Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, mereka akan dimasukkan dalam safari wukuf, baik melalui KKHI maupun untuk lansia,” jelasnya.

Dengan berakhirnya fase pelayanan jemaah haji di Madinah, fokus kini bergeser ke Makkah dalam menyambut puncak ibadah haji. 

Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar, aman dan nyaman, dan meraih kemabruran. 

Layanan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I di Madinah berakhir kemarin. Hal itu ditandai dengan keberangkatan delapan kelompok terbang (kloter) dengan 3.267 jemaah dari Kota Nabawi menuju Makkah Al-Mukarramah. Selanjutnya, layanan jemaah akan terpusat di Baitul ‘Atieq.

Jemaah haji gelombang I diberangkatkan dari Tanah Air menuju Kota Madinah. Proses kedatangan jemaah berlangsung dari 2 – 17 Mei 2025. 

Setelah tinggal selama sembilan hari di Madinah, jemaah secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah. (kha)