STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 Akan Digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Diikuti Peserta dari 38 Provinsi

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan peserta dari 38 provinsi di Indonesia. 

STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 Akan Digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Diikuti Peserta dari 38 Provinsi
Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan peserta dari 38 provinsi di Indonesia.  FOTO: Kemenag

WARTASULUH.COM, JAKARTA - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan peserta dari 38 provinsi di Indonesia. 

Kementerian Agama mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pelaksanaan STQH Nasional XXVIII Tahun 2025. 

Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi keagamaan berskala nasional, tetapi juga ruang bersama untuk merayakan syiar Al-Qur’an secara inklusif dan partisipatif.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, berdialog dengan pihak event organizer dan panitia lokal untuk memastikan seluruh aspek teknis, publikasi, dan dukungan masyarakat berjalan optimal menjelang pembukaan acara yang akan dihadiri oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

“STQHN bukan sekadar ajang perlombaan tilawah dan hafalan, tetapi juga perayaan nilai-nilai keagamaan yang perlu dirasakan bersama oleh masyarakat. Karena itu, kami mendorong agar suasana kemeriahannya bisa dinikmati secara luas,” ujar Thobib.

Thobib menegaskan, semangat partisipatif menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan STQHN. Menurutnya, sinergi antara panitia, pemerintah daerah, dan masyarakat akan menghadirkan ajang yang meriah, tertib, dan bermakna.

Dalam kesempatan itu, Karo Humas juga memberikan sejumlah masukan kepada panitia, salah satunya agar menyiapkan layar besar di area depan bazar.

“Layar besar ini bisa menjadi media alternatif bagi masyarakat di sekitar lokasi untuk menyaksikan langsung suasana pembukaan STQHN. Dengan begitu, masyarakat merasa dilibatkan dan menjadi bagian dari momen bersejarah ini,” tambahnya.

Thobib berharap, STQH tidak hanya sukses secara seremonial, tetapi juga meninggalkan kesan positif tentang bagaimana Kementerian Agama bersama masyarakat dapat bersinergi dalam menyemarakkan syiar Islam.

“STQH adalah ajang syiar Islam, mempererat persaudaraan, dan memperkenalkan potensi Sulawesi Tenggara ke seluruh Indonesia. Mari bersama memastikan pelaksanaannya berjalan khidmat, bermartabat, dan membawa berkah bagi daerah serta bangsa,” pungkasnya. (kha)