Muhammad Wilky Saputra Dikenali dari Gelang Kakinya, Jenazah Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Sudah Diambil Keluarga

Muhammad Wilky Saputra dikenali dari gelang kakinya, jenazah pendaki Gunung Marapi asal Riau sudah diambil keluarga. Total hingga Rabu (6/12/2023), sudah tiga orang pendaki asal Riau meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. 

Muhammad Wilky Saputra Dikenali dari Gelang Kakinya, Jenazah Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Sudah Diambil Keluarga
Muhammad Wilky Saputra dikenali dari gelang kakinya, jenazah pendaki Gunung Marapi asal Riau sudah diambil keluarga. Total hingga Rabu (6/12/2023), sudah tiga orang pendaki asal Riau meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.  FOTO: Instagram @pmi_kab_agam

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Muhammad Wilky Saputra dikenali dari gelang kakinya, jenazah pendaki Gunung Marapi asal Riau sudah diambil keluarga. Total hingga Rabu (6/12/2023), sudah tiga orang pendaki asal Riau meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. 

Sebelumnya, dua orang mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) yang meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi, yaitu Muhammad Adan dan Nazatra Adzin Mufadhal, telah dimakamkan pihak keluarga di Pekanbaru, Selasa (5/12/2023).

"Ya betul, jenazah Wilky telah diidentifikasi oleh keluarganya dikenali melalui pakaian dan gelang kaki yang dipakainya," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Riau, Rozita. 

Setelah jenazah Wilky identik, Tim BPBD Riau memfasilitasi pemulangan jenazah korban ke rumahnya di Pekanbaru, Riau. Pemulangan dilakukan dengan mobil ambulans.

"Jenazah Wilky sudah diberangkatkan menuju Pekanbaru malam ini juga," kata Rozita, kepada Media Center Riau, Selasa (5/12). 

Rozita menyebutkan, berdasarkan informasi dari Basarnas, korban lainnya diduga bernama Ilham Nanda Bintang (21) juga sudah ditemukan. Tapi jenazahnya masih menunggu hasil identifikasi.

"Sesuai prosedur tetap akan dilakukan identifikasi jenazah sebelum diserahkan ke keluargnya," ucap Rozita.

Rozita menjelaskan, Tim DVI di Posko Post Mortem RS Ahmad Mochtar menyampaikan adanya evakuasi 17 kantong jenazah yang segera akan diturunkan langsung ke RS Ahmad Mochtar. 

Sebelumnya, tiga warga Riau pendaki Gunung Marapi dirawat di RS Achmad Mochtar Bukittinggi, yaitu Aditya Sukirno Putra (21), mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), M Ridho Kurniawan, pekerja katering dan M Arbi Muharman (22), mahasiswa Universitas Riau (Unri).

"Tiga orang masih dirawat, yakni Aditya Sukirno Putra (21) mahasiswa UIR Pekanbaru, M Ridho Kurniawan pekerja katering serta M Arbi Muharman (22) mahasiswa Unri (Universitas Riau)," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Riau Rozita, Selasa (5/12/2023).

Rozita menjelaskan, Aditya Sukirno Putra masih dirawat di perawatan bedah RS Achmad Mochtar Bukittinggi, karena mengalami luka bakar pada kaki sebelah kanan dan bokong serta pergelangan tangan kiri.

M Ridho Kurniawan, katanya, masih menjalani perawatan intensif di UGD RS Achmad Mochtar Bukittinggi karena kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan dipasang spalk, lutut sebelah kiri mengalami luka bakar dan lecet serta terpasang perban, dan tangan sebelah kanan mengalami luka bakar.

Sedangkan M Arbi Muharman, saat ini masih menlanai perawatan intensif di UGD RS Achmad Mochtar Bukittinggi karena luka bakar di pinggang sebelah kanan, tangan sebelah kanan tidak bisa digerakkan dan dipasang spalk, tangan sebelah kiri luka bakar, paha dan kaki sebelah kanan juga terdapat luka bakar, paha sampai kaki luka bakar dan luka gores dan kondisi korban masih syok.

Selain itu, katanya, berdasarkan hasil kordinasi BPBD Riau dengan BPBD Sumatera Barat, terdapat dua orang warga Riau yang meninggal dunia.

"Sedangkan 2 warga Riau korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia yaitu Muhammad Adan mahasiswa UIR telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru. Lalu Nazatra Adzin Mufadhal juga mahasiswa UIR dan telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru," jelas Rozita.

Berdasarkan data yang dihimpun, dampak yang ditimbulkan pada kejadian erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebaran hujan abu vulkanik saja, namun juga hujan abu yang disertai batu. 

Adapun wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik mencakup empat kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek dan Malalak.

Kemudian wilayah yang dilaporkan terdampak hujan abu disertai batu terjadi di kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat. Gunung ini terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan ketinggian 2.891 mdpl. (kha)