Dinsos Riau Gelar Penguatan Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan

Dinsos Riau Gelar Penguatan Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan
Sekretaris Dinsos Riau, Prasurya Dharma membuka kegiatan Penguatan nilai kepahlawanan dan Keperintisan

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Dinas Sosial (Dinsos) Riau menggelar penguatan nilai kepahlawan dan keperintisan, Senin (18/10/2021) di Hotel Resti Menara, Pekanbaru. Kegiatan diikuti 60 peserta dari unsur guru, tokoh masyarakat dan mahasiswa.

Sekretaris Dinsos, Prasurya Dharma mewakili Kepala Dinas Sosial Tengku Zul Efendi SH MSi saat membuka kegiatan yang digelar sehari ini menyebutkan, penguatan nilai kepahlawan dan keperintisan dapat dijadikan cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus belajar dan berusaha dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima Pancasila.

"Penguatan nilai kepahlawan juga sebagai momentum dalam rangka menumbuh kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, Keperintisan dan kesetiakawanan sosial dengan sikap rela berkorban tanpa pamrih, pantang mundur dan percaya pada kemampuan diri sendiri," kata Surya.

Foto bersama peserta dan panitia

Oleh karena itu, menurut Surya nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang ditelan zaman karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan zaman.

"Kepahlawan adalah sesuatu yang universal, bisa melekat pada siapa saja dan apapun bidang profesinya. Kita semua bisa menjadi pahlawan. Yang penting apa yang kita kerjakan tidak saja bermakna bagi diri kita sendiri, tapi juga bagi kemanusiaan, keadilan dan kebersamaan," ungkap Surya.

Penguatan nilai kepahlawan dan Keperintisan dipantau Tim Satgas Covid-19 dalam penerapan prokes

Kegiatan ini menghadirkan narasumber tokoh masyarakat, HM Azaly Djohan SH. Dalam paparan materinya, mantan Ketua Penasehat LAMR ini menyinggung soal terbentuknya Provinsi Riau tak terlepas dari perjuangan para pejuang.

"Terbentuknya Provinsi Riau bukan sim salabim. Ada perjuangan panjang dari pejuang. Sebagai pengisi kemerdekaan, harus menghormati, menghargai perjuangan itu," kata mantan Bupati Bengkalis ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Kegiatan Rayan Pribadi dalam laporannya menyebutkan maksud dan tujuan kegiatan adalah agar guru dan mahasiswa memiliki pemahaman yang baik dalam mengenal nilai-nilai kepahlawanan , Keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial.

"Sehingga bagi para guru dapat disampaikan kepada murid melalui proses pembelajaran. Sedangkan bagi mahasiswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat disampaikan dalam bentuk materi pada saat kegiatan orientasi mahasiswa baru," ujar Rayan. (Inf)