UMKM di Era Digital, Pelaku Usaha Harus Adaptif

UMKM di Era Digital, Pelaku Usaha Harus Adaptif
UMKM di Era Digital, Pelaku Usaha Harus Adaptif, Foto: Kompas

WARTASULUH.COM- Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) didorong untuk cepat beradaptasi dengan teknologi agar mampu bersaing di era digital. Transformasi bisnis ke ranah digital dinilai menjadi kunci pengembangan UMKM sekaligus memperluas pasar.

“Ekosistem digital sudah tidak bisa lagi kita hindari. Sebuah keniscayaan yang memaksa kita, suka atau tidak suka, senang atau tak senang, ibu-ibu, pengusaha-pengusaha UMKM harus beradaptasi dengan ekosistem digital,” kata Menteri UMKM, Maman Abdurahman

Oleh sebab itu, pentingnya strategi berbasis teknologi dalam pengelolaan usaha. Saat ini, cara mengembangkan UMKM tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional. Pelaku usaha harus memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan sistem pembayaran digital.

Ada beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan pelaku UMKM. Pertama, mengoptimalkan pemasaran melalui platform digital seperti Instagram, TikTok, dan marketplace.

Kedua, menjaga kualitas layanan pelanggan agar mendapat ulasan positif. Ketiga, mengatur keuangan dengan aplikasi pencatatan digital untuk memastikan arus kas lebih terkontrol.

Strategi bisnis digital UMKM terbukti mampu meningkatkan omzet. Pelaku usaha yang aktif di marketplace dan media sosial bisa menjangkau konsumen lebih luas, bahkan hingga pasar internasional.

Kementerian Koperasi dan UKM juga mencatat, jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital terus meningkat. Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 20-an juta UMKM sudah terhubung dengan platform digital. Pemerintah menargetkan jumlah ini terus bertambah seiring program pendampingan dan pelatihan yang diberikan.

Kolaborasi juga menjadi kunci untuk keberhasilan itu. UMKM disarankan menggandeng komunitas atau pelaku usaha lain untuk memperkuat jaringan pemasaran. Selain promosi digital, sinergi antarpelaku usaha akan memperbesar peluang berkembang.

Hal ini sejalan dengan hasil riset di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, yang menunjukkan bahwa kemitraan strategis mampu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berdampak dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Dengan langkah tersebut, pelaku UMKM diharapkan mampu bertahan sekaligus berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat. Transformasi digital dinilai bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan agar UMKM tetap eksis.