Legislator Efendi Sianipar Adakan Bimtek Bersama Dirjen Pertanian dan Pemkab Rohul

Legislator Efendi Sianipar Adakan Bimtek Bersama Dirjen Pertanian dan Pemkab Rohul
Peserta bimtek foto bersama

WARTASULUH.COM, PASIRPENGARAIAN - Sebanyak 64 kelompok tani (Poktan) dan 8 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mengikuti Bimbingan Teknis (bimtek) Pemanfaatan Teknologi Budidaya Tepat Guna untuk  peningkatan produksi padi yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Kegiatan digelar selama 2 hari dimulai 22-23 September 2021.

Bimtek tersebut diselenggarakan oleh aspirasi dari Ir Efendi Sianipar selaku legislator yang membidangi pertanian dan Ditjen TP serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Rohul.

"Sudah dua hari lamanya kita gelar Bimtek. Kita memberikan inovasi kepada petani padi. Selama ini keluhan beragam. Untung-untung mereka dapat ilmu yang tepat dari ahlinya sehingga bisa meningkatkan mutu budidaya produksi tepat guna," kata Sanggam Manurung di hotel Sapadia, Kamis (23/9/2021).

Kalau petani padi sudah mendapatkan penghasilan yang meningkat ujar Sanggam Manurung, tentu mendapat respon positif terhadap petani-petani yang dulunya meniggalkan sektor tanaman pangan ini.

"Itu sebabnya, kita antisipasi lewat kegiatan ini, agar minat orang  tidak dialihkan ketanaman lain contohnya ke sawit," katanya.

Diakuinya, Masyarakat Rohul belum menyadari pendapatan dari sektor pertanian padi ini cukup besar. Data dari Dinas Pertanian kebutuhan beras yang ada di Kabupaten Rokan Hulu mencapai 79.590 ton per tahunnya.

Sedang, dari kebutuhan masyarakat  Rohul yang bisa disuplay petani lokal cuma 17.651,70 ton. Itu setara 22 persen dari kebutuhan pangan Kabupaten Rokan Hulu yang bisa disuplay petani-petani lokal. Sisanya 61.938,28 ton dari luar Rohul.

"Kita bisa bayangkan, kalau dikonversikan ke kilo 61.938,28 kilo kali 10.000 saja, itu sudah Rp619 miliar lebih dari setengah triliun perputaran uang di sektor pangan ini keluar," ungkapnya.

Efendi Sianipar selaku anggota DPR RI ikut bertanggung jawab di sektor pertanian. Berharap masyarakat Kabupaten Rokan Hulu bisa menyadari ini.

"Dengan cara apa kami menyadarkan itu? Lewat program pelatihan seperti ini biar mereka tahu bagaimana peningkatan produksi, cara budidaya dan teknologi bisa meningkat dan tepat guna," katanya.

Apalagi baru baru ini ada program terbaru kepala daerah, Pemerintah Daerah (Pemda) yang mau serap hasil padi lokal untuk diberikan kepada pegawai yang ada di Kabupaten Rokan hulu. Andai program ini nantinya berjalan dengan baik, tidak ada lagi istilah petani itu merugi, dan tidak ada lagi harga gabah itu tidak stabil.

Ini program nasional pemerintah Jokowi untuk mengantisipasi agar Indonesia stabil dalam ketahanan pangan. Itu sasaran kita ke depan, bagi Kabupaten Rokan Hulu ini bisa memperhatikan ketahanan pangannya sendiri dengan cara mencari lahan cetak sawah baru.

"Kita tahu, di Kabupaten Rokan Hulu punya dua bendungan yang sangat bagus nantinya dikelola dengan baik bisa membuat petani sejahtera," ujarnya

Sekedar diketahui tambah Sanggam, sebagus apapun benih padi kalau tidak ada penanganan atau pengendalian hama berdampak pada peningkatan produksi.

Beliau sangat berharap Dinas Pertanian Rohul dapat bekerja sama meningkatkan mutu dan kualitas petani dengan cara mendampingi dan mengawasi bantuan-bantuan yang sudah banyak direalisasikan selama ini lewat aspirasi beliau selaku anggota DPR-RI yg terpilih dari dapil Riau 1. (To'at)