Kejar Target PAD Rp1,3 T, Bapenda Buka Layanan Bayar Pajak di UIR dan UIN Suska

Kejar Target PAD Rp1,3 T, Bapenda Buka Layanan Bayar Pajak di UIR dan UIN Suska

WARTASULUH.COM,PEKANBARU - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau terus memberikan kemudahan bagi masyarakat di Kota Pekanbaru. Terbaru, Bapenda Riau menghadirkan layanan Samsat Tanjak di sejumlah kampus di Pekanbaru. 

Kepala Bapenda Riau, Syahrial Abdi mengatakan, dengan meningkatkan optimalisasi kerja di unit-unit pelayanan yang tersebar disejumlah titik dapat berpengaruh dalam mencapai target pemasukan untuk PAD di sektor pajak kendaraan bermotor. 

"Dengan adanya layanan ini warga tidak harus lagi hadir di Kantor Samsat, namun cukup dengan mendatangi sejumah gerai,"ujarnya. 

Selain itu, program jemput bola itu salah satunya dikenal dengan Samsat Tanjak di mana gerai pelayanan dibuka secara mobile dengan mendatangi sejumlah tempat, seperti kampus perguruan tinggi, rumah sakit sampai kantor kecamatan dan kelurahan.

Kali ini dua univeristas yang menjadi gerai Samsat Mobile ini masing-masing kampus Universitas Islam Negeri (UIN Suska) dan Universitas Islam Riau (UIR). 

"Untuk kepengurusannya wajib pajak bisa melengkapi dokumen seperti membawa berkas STNK/BPKB dan juga KTP sesuai identitas pemilik kendaraan," ucapnya. 

Unit Samsat Tanjak ini juga membuka layanan antar jemput berkas sehingga wajib pajak cukup menunggu kedatangan petugas di kediaman atau di tempat kerja masing-masing. Bahkan layanan ini juga di bukan di Tembilahan dan Pangkalan Kerinci. Di mana dua unit fasilitas Samsat Drive Thru segera beroperasi melengkapi Samsat Drive Thru di Pekanbaru yang sudah berjalan optimal. 

"Wajib pajak juga bisa memanfaatkan Samsat Online termasuk dalam mengetahui besaran pajak yang akan dibayarkan," katanya. 

Syahrial juga menjelaskan, sampai triwulan III realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Riau mencapai 68,25 persen. Persentase tersebut setara Rp952,6 miliar dari target Rp1,3 triliun lebih. Sementara itu, untuk realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), tercatat sudah mencapai Rp844,4 miliar dari target Rp870,2 miliar. Khusus untuk capaian di sektor realisasi BBNKB terhitung lebih cepat mendekati target. 

"Realisasi pemasukan pajak, sejauh ini diketahui telah menyokong dana pembangunan dan pemeliharaan sejumlah fasilitas publik. Realiasasi itu juga memengaruhi fiskal atas asumsi pemasukan amemberikan ruang yang lega dalam membuat kebijakan berdasar peneriman pemerintah," tutupnya.