Karhutla Kembali Terjadi di Kampar, Asap Masuk ke SMP Negeri 8 Tambang

Kebakaran hutan dan lahan (Karthutla) kembali terjadi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Tarai Bangun, sejak Minggu (27/8/2023). Bahkan, asap karhutla yang masuk ke dalam ruangan kelas SMP Negeri 8 Tambang, membuat seluruh siswa terpaksa dipulangkan.

Karhutla Kembali Terjadi di Kampar, Asap Masuk ke SMP Negeri 8 Tambang
Kebakaran hutan dan lahan (Karthutla) kembali terjadi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Tarai Bangun, sejak Minggu (27/8/2023). Bahkan, asap karhutla yang masuk ke dalam ruangan kelas SMP Negeri 8 Tambang, membuat seluruh siswa terpaksa dipulangkan. FOTO: Tim Manggala Agni

WARTASULUH.COM, KAMPAR - Kebakaran hutan dan lahan (Karthutla) kembali terjadi di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Tarai Bangun, sejak Minggu (27/8/2023). Bahkan, asap karhutla yang masuk ke dalam ruangan kelas SMP Negeri 8 Tambang, membuat seluruh siswa terpaksa dipulangkan.

"Titik api dekat dengan sekolah, hanya dibatasi parit. Asapnya mengarah ke sekolah, sehingga anak-anak dipulangkan lebih cepat oleh gurunya sebelum jam 12 siang," kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Sumatera IV/Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting, Selasa (29/8/2023).

Chaerul mengatakan asap masuk ke sekolah karena lokasi titik api kebakaran lahan sangat dekat dengan SMP Negeri 8 Tambang.

Oleh karena itu, siswa SMP Negeri 8 Tambang terpaksa dipulangkan, agar petugas gabungan dari Manggala Agni dan TNI bisa berjibaku memadamkan api di lahan gambut itu.

Begitu mendapat informasi adanya kebakaran lahan, Tim Manggala Agni Pekanbaru langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api. "Luas lahan yang terbakar ini sekitar satu hektare," ungkap Chaerul.

Petugas mendapat rintangan dalam melakukan pemadaman. Sebab, api sudah berada di dalam gambut. Apalagi tanah yang berkontur gambut butuh waktu lama untuk dipadamkan jika sudah terbakar.

"Gambutnya di situ sekitar tiga meter dalamnya. Kita butuh waktu melakukan pemadaman dan pendinginan api di lahan gambut. Tapi sumber air untuk pemadaman ada di kanal," kata Chaerul.

Meski sudah berjuang melakukan upaya pemadaman, namun hingga sore tadi, titik api belum padam. Petugas akan melanjutkan pemadaman besok pagi.

Chaerul menyampaikan, lahan yang sama pernah terbakar pada tahun 2019. Waktu itu, tim Manggala Agni Pekanbaru juga dikerahkan untuk pemadaman.

"Iya, pada tahun 2019 lalu, lahan ini pernah terbakar juga, saat itu kami melakukan pemadaman. Dan sekarang terbakar lagi," ungkap Chaerul. (kha)