Panwaslu Kecamatan Tenayan Raya Kawal Hak Pilih Penyandang Disabilitas

Panwaslu Kecamatan Tenayan Raya Kawal Hak Pilih Penyandang Disabilitas
Panwaslu Kecamatan Tenayan Raya dan PKD se-Tenayan Raya foto bersama Kepala SLB Negeri Pembina Pekanbaru. (foto: Panwaslu Tenayan Raya)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Penyandang Disabilitas memiliki hak politik yang sama dalam Pemilu, dan itu sudah diatur dalam undang-undang, salah satunya adalah hak pilih. Menyadari hal itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Tenayan Raya komitmen mengawal hak pilih penyandang disabilitas. 

Komitmen itu diwujudkan lewat patroli kawal hak pilih di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Pekanbaru, Rabu (31/5/2023). Panwaslu Tenayan Raya yang diketuai Ferdy SIP dengan anggota Muhammad Randa dan Sri Lestari memboyong delapan orang Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) menyambangi satuan pendidikan yang siswanya umumnya adalah penyandang berkebutuhan khusus. 

"Kami menyasar sekolah ini karena ada pemilih pemula potensial disini. Kendati mereka menyandang disabilitas, tapi mereka juga punya hak politik khususnya hak pilih yang sama di pesta demokrasi rakyat Indonesia. Jangan sampai hak mereka terabaikan karena keterbatasannya," kata Ferdy. 

Di sekolah ini, disebutkan Ferdy pihaknya menginventarisir potensi pemilih pemula atau kemungkinan pemilih berkelanjutan. Berdasarkan informasi Kepala SLB Negeri Pembina Pekanbaru, ada lebih dari 50 pemilih potensial di sekolah tersebut. "Angka yang lumayan banyak dan penting untuk menyumbang suara menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan. Potensi ini jangan sampai disia-siakan," tegas Ferdy. 

Ferdy menyebutkan, karena keterbatasannya, penyandang disabilitas perlu mendapatkan perhatian khusus oleh penyelenggara Pemilu. Perhatian itu tidak hanya sebatas memfasilitasi penyaluran hak suara saja, tapi yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana memberikan pendidikan politik khususnya tentang kepemiluan kepada mereka. 

Komitmen Panwaslu Kecamatan Tenayan Raya mengawal hak suara penyandang disabilitas ini pun diapresiasi Kepala SLB Negeri Pembina Pekanbaru, Moelya Eko Suseno SKom MTi MPd. "Atas nama warga SLB Negeri Pembina Pekanbaru, kami mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan Panwaslu Tenayan Raya. Kami sangat mendukung komitmen mengawal dan melindungi hak pilih siswa kami di Pemilu 2024 mendatang," ungkap Eko. 

Eko menyebutkan ada sekitar 50 orang pemilih pemula potensial di sekolah yang dipimpinnya. Diapun belum menjamin semuanya sudah memiliki e-KTP. Hanya saja beberapa waktu yang lalu pemerintah lewat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah datang melakukan pendataan. 

Selain minta bantu Panwaslu Tenayan Raya mengawal hak pilih siswanya, Eko juga menyampaikan aspirasi agar warga sekolahnya diberikan pendidikan politik tentang pemilu. 

"Kendati memiliki keterbatasan, kami yakin pendidikan politik juga perlu diberikan kepada siswa kami yang notabenenya penyandang disabilitas. Terutama tatacara penyaluran hak suara ketika hari H nanti," tutur Eko. 

Salah seorang siswa SLB Negeri Pembina Pekanbaru, Anjai mengaku belum pernah menyalurkan hak pilihnya di Pemilu. "Belum pernah ikut Pemilu," kata siswa kelas XI penyandang disabilitas cacat fisik tersebut. 

Dia mengaku pengen ikut menyalurkan hak suaranya ketika pemungutan suara di Pemilu nanti. "Pingin lah kak. Tapi tidak tahu caranya," kata remaja yang sudah memiliki hak suara tapi belum punya e-KTP ini. (Les)