Fenomena Planet Sejajar Pada 24 Juni 2022, Berikut Penjelasannya

Fenomena Planet Sejajar Pada 24 Juni 2022, Berikut Penjelasannya

WARTASULUH.COM,PEKANBARU - Pada 24 Juni 2022, masyarakat di seluruh dunia dapat melihat fenomena planet sejajar secara jelas pada waktu fajar. Kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

BBC Science Focus melaporkan, terakhir kali kelima planet tersebut sejajar dengan cara yang sama adalah pada tahun 2004. Fenomena planet sejajar ini tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2041.

Melansir Forbes, sejak awal Juni, kelima planet sudah mulai terlihat sejajar dan dapat dilihat dengan mata telanjang dalam jarak 91 derajat. Sudut tersebut terus memanjang sehingga kelima planet dapat terlihat jelas pada puncaknya, yaitu hari Jumat, 24 Juni 2022.

Kemudian pada 30 Juni 2022, jarak antara planet pertama dan terakhir dalam barisan, Merkurius dan Saturnus, akan bertambah menjadi 116 derajat. Kecerahan planet akan terlihat sama sepanjang Juni. Namun, Merkurius perlahan akan menjadi semakin cerah setiap pagi. Merkurius menjadi lebih terang karena semakin dekat dengan matahari.

Waktu dan Tempat Terbaik untuk Melihat Fenomena Planet Sejajar

Fenomena planet sejajar disebut sebagai konjungsi. Melansir Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), fenomena planet sejajar bisa disaksikan mulai subuh atau 72 menit sebelum matahari terbit sampai akhir dari fajar bahari atau sekitar 24 menit sebelum matahari terbit. Waktu subuh disesuaikan dengan masing-masing wilayah, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota.

Selain itu, terdapat pula planet Uranus sehingga tidak hanya lima planet saja yang terlibat. Oleh sebab itu, fenomena planet sejajar tak lagi disebut konjungsi kuintet (lima benda langit) melainkan konjungsi sektet (enam benda langit).

Kelima planet, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, secara kasat mata dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu. Bulan sabit juga dapat dilihat di antara Venus dan Mars. Sementara untuk mengamati Uranus memerlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm.

Saat melihat fenomena planet sejajar, pastikan memilih tempat dengan pemandangan cakrawala timur dan selatan yang tidak terhalang, sehingga dapat melihat bulan dan planet dengan jelas.

Tempat terbaik untuk melihat adalah dari area tinggi, seperti di atas gedung atau dari garis pantai di mana terdapat perairan terbuka sehingga tampak cakrawala laut yang datar.

Penjelasan Fenomena Planet Sejajar

Dikutip dari laman Space.com, fenomena sejajarnya lima planet ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama terjadi pada bulan Desember 2004 dan akan terjadi lagi pada 2041. Namun, planet-planet tersebut tidak benar-benar sejajar. Ini hanyalah fenomena garis pandang yang menyebabkan ilusi optik, karena sebenarnya planet-planet berjarak jutaan mil dari satu sama lain dan dari Bumi.

Fenomena planet sejajar terjadi karena tatanan alam. Merkurius mengelilingi matahari setiap 88 hari Bumi, Venus setiap 225 hari, Mars setiap 687 hari, Jupiter setiap 12 tahun, dan Saturnus setiap 29 tahun, sehingga fenomena planet sejajar dapat terjadi pada jadwal yang tidak teratur.

Mengutip BBC Science Focus, delapan planet dalam sistem tata surya tidak akan pernah bisa sejajar sempurna karena orientasi dan kemiringan orbitnya. Terakhir kali peristiwa ini terjadi lebih dari 1.000 tahun yang lalu, pada tahun 949 M. Peristiwa ini tidak akan terjadi lagi sampai 6 Mei 2492.

Pengamatan planet sejajar ini telah dilakukan selama berabad-abad oleh orang Yunani kuno yang mengamati dengan mata telanjang. Kata "planet" berasal dari kata Yunani "planetes", yang berarti "pengembara".

Dampak Fenomena Planet Sejajar

Melansir The Washington Post, fenomena planet sejajar tidak berbahaya. Namun, tarikan gravitasi dari semua planet di satu sisi dapat berdampak pada pasang surut di Bumi.

Jarak Venus dari Bumi berdampak pada gaya pasang surut terbesar, meskipun hanya sebagian kecil dibandingkan dengan bulan. Pesawat ruang angkasa juga dapat merasakan kekuatan yang sangat kecil saat gravitasi dari planet menariknya.

Selain itu, konjungsi planet juga dapat membantu penelitian. Selama tahun 1970-an, NASA memanfaatkan fenomena planet sejajar untuk mengirim wahana antariksa dalam menuju Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dengan usaha minim karena bantuan gravitasi.