41 Titik Panas Terpantau di Riau, Kampar Terbanyak 9 Titik, Karhutla di Tujuh Daerah Masih Terus Dipadamkan Tim Gabungan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terdapat 41 titik panas yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Riau, terbanyak di Kampar 9 titik panas.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terdapat 41 titik panas yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Riau, terbanyak di Kampar 9 titik panas.
Disusul Kabupaten Indragiri Hulu 8 titik, Siak 7 titik, Kuantan Singingi 6 titik, Indragiri Hilir 4 titik, Rokan Hulu 3 titik, Bengkalis 2 titik dan Pelalawan 2 titik.
“Jumlah titik panas di Riau masih dalam kategori sedang, namun peningkatan aktivitas hujan di beberapa wilayah diharapkan dapat membantu mengurangi potensi kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Deby C, Senin (3/11/2025).
Berdasarkan pemantauan titik panas (hotspot) hingga pukul 23.00 WIB, tercatat sebanyak 390 titik panas di wilayah Sumatera. Provinsi Sumatera Barat menjadi wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak yakni 117 titik, disusul Bengkulu 65 titik, Sumatera Selatan 65 titik, Aceh 36 titik, Sumatera Utara 34 titik, Jambi 27 titik, Kepulauan Riau satu titik, dan Lampung empat titik.
Sementara itu, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, hingga saat ini masih terus melakukan pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah di Riau. Selain dilakukan oleh tim darat, pemadaman juga dilakukan menggunakan helikopter.
Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal mengatakan, saat ini Karhutla masih terjadi di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu (Rohul), Siak, Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hilir (Rohil) dan Kota Pekanbaru.
“Saat ini Karhutla dilaporkan masih terjadi di tujuh daerah di Riau. Ada yang merupakan titik baru dan ada juga yang masih proses pendinginan,” katanya, Minggu.
Untuk di Kabupaten Inhu, Karhutla terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Karena disekitar lokasi Karhutla tidak ditemukan sumber air, pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan helikopter water bombing.
“Di Inhu, Karhutla terjadi di kawasan TNTN. Untuk melakukan pemadaman, harus menggunakan helikopter karena tidak ada sumber air didekat lokasi,” ujarnya.
Namun, saat ini Karhutla di Riau dilaporkan masih dapat dikendalikan. Pasalnya, tidak semua Karhutla terjadi di lahan gambut melainkan di tanah mineral sehingga lebih cepat dipadamkan.
“Karhutla tidak di lahan gambut, tapi ditanah mineral. Jadi lebih cepat dipadamkan, namun tim tetap harus waspada agar api tidak menjalar kelokasi lain,” sebutnya. (kha)


Lestari 



