Tanda Seseorang Perlu Rehat dari Media Sosial

WARTASULUH.COM- Media sosial memang punya banyak sisi positif. Lewat platform ini, banyak orang bisa tetap terhubung dengan keluarga atau teman yang tinggal jauh. Sayangnya, tidak semua yang terlihat di media sosial mencerminkan kenyataan. Sebagian besar hanya menunjukkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang. Jika digunakan secara berlebihan, media sosial justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, mulai dari kecemasan, perasaan tidak puas, hingga menurunnya rasa percaya diri.
Dilansir dari HealthShots (7/8), berikut beberapa tanda bahwa sudah saatnya mengambil jeda sejenak dari media sosial:
1. Terjebak dalam Perbandingan
Media sosial bisa jadi sumber hiburan, namun jika mulai merasa hidup orang lain selalu terlihat lebih menarik, mungkin sudah waktunya untuk berhenti sejenak. Terlalu sering membandingkan diri dengan unggahan orang lain bisa memicu perasaan tidak puas terhadap hidup sendiri.
2. Terobsesi dengan Engagement
Merasa sedih atau kesal hanya karena jumlah likes dan komentar tidak sesuai harapan bisa menjadi tanda bahwa validasi diri mulai bergantung pada media sosial. Jika hal ini mulai memengaruhi suasana hati, maka rehat digital bisa menjadi solusi sehat.
3. Takut Ketinggalan (FOMO)
Rasa ingin tahu yang berlebihan tentang apa yang sedang terjadi, baik itu tren, kegiatan teman, atau berita terkini, bisa memunculkan perasaan FOMO (fear of missing out). Ketika perasaan ini mulai mendominasi, saatnya memberi ruang untuk menikmati momen tanpa gangguan layar.
4. Kehidupan Nyata Mulai Terganggu
Saat media sosial mulai mengambil alih waktu bersama keluarga, pekerjaan, atau aktivitas penting lainnya. Ini menjadi alarm bahwa keseimbangan perlu dikembalikan. Prioritaskan interaksi nyata dan hadir sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Scrolling Tanpa Sadar
Kebiasaan membuka ponsel dan scroll media sosial tanpa tujuan bisa menjadi pola yang sulit dihentikan. Bahkan saat istirahat sejenak, tangan terasa otomatis membuka aplikasi. Jika sudah sampai pada tahap ini, detoks media sosial bisa membantu memutus kebiasaan tersebut.
Berhenti sejenak dari media sosial bukan berarti sepenuhnya meninggalkannya. Namun, memberi ruang untuk kembali hadir dalam kehidupan nyata bisa membantu menjaga kesehatan mental dan emosional.