Septiya Nazaretha Atlet Boccia Jawa Tengah Dulang Emas di Peparnas XVII Solo 2024
Septiya Nazaretha (17) atlet Boccia Jawa Tengah (Jateng) mendulang medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 pada nomor perorangan putri BC4 di GOR Fakultas Kejuruan Olahraga Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Kamis (10/10/2024).

WARTASULUH.COM, SOLO - Septiya Nazaretha (17) atlet Boccia Jawa Tengah (Jateng) mendulang medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 pada nomor perorangan putri BC4 di GOR Fakultas Kejuruan Olahraga Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Kamis (10/10/2024).
Menghadapi atlet DKI Jakarta Slamet Mulyati, Septiya sudah unggul sejak babak pertama permainan. Dominasinya berlanjut ke babak kedua, memimpin 6-0 untuk tuan rumah.
Namun di babak ketiga, sang lawan memberikan perlawanan dan mampu memperkecil ketertinggalan. Beruntung Septiya mampu bertahan dan mengakhiri babak keempat dengan skor akhir 6-3.
"Senang akhirnya mendapatkan emas," kata atlet asal Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini, dikutip Wartasuluh.com dari laman Kemenpora.go.id, Jumat (11/10/2024).
Memang, medali emas sudah dinantikan Septiya sejak mengikuti Peparnas di Papua pada 2021 silam.
Kala itu dia hanya mampu mencapai medali perunggu. Kini di Solo, dirinya mampu membuktikan hasil latihan selama setahun terakhir.
"Saya latihan selama satu tahun di Solo. Ada pemusatan pelatihannya. Latihan setiap hari, pagi dan sore," kenang Septiya.
Remaja berhijab yang telah menekuni Boccia sejak 2019 ini mengaku sempat merasa takut saat bertanding di babak final.
Pasalnya di babak keempat Septiya tidak menutup rapat jalannya bola. Meski begitu dirinya tetap tenang dan mampu menyelesaikan permainan dengan gemilang.
"Saya senang bisa ikut menyumbangkan medali buat Jawa Tengah. Emas ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu," tutur Septiya yang masih berpeluang menambah emas di nomor ganda yang akan dipertandingan Jumat (11/10/2024).
Nomor B4 sendiri merupakan klasifikasi untuk para atlet yang tidak memiliki masalah kelumpuhan otak, namun memiliki gangguan fungsi gerak lain di keempat tungkai dan memiliki kemampuan fungsional seperti atlet BCS.
Kondisi seperti distrofi otot, kelainan spina bifida (tulang belakang terbuka), dan tetraplegia berada dalam kategori ini. (kha)