Kasus Obesitas Terus Bertambah, Ini Langkah Mudah untuk Mencegahnya

WARTASULUH.COM- Obesitas di Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Data Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi obesitas pada orang dewasa mencapai 11,2% pada tahun 2022, dan pada 2025 jumlah penderitanya diperkirakan lebih dari 3,4 juta orang. Kondisi ini bukan sekadar permasalahan fisik, tetapi juga pintu masuk berbagai penyakit tidak menular (PTM) yang membebani kesehatan masyarakat dan sistem layanan kesehatan nasional.
Penyebab utama meningkatnya obesitas di tanah air antara lain konsumsi makanan olahan dan minuman manis yang berlebihan. Gaya hidup serba praktis membuat banyak orang cenderung memilih makanan cepat saji yang tinggi kalori, lemak, serta gula. Hal ini diperparah dengan minimnya konsumsi sayuran dan buah-buahan yang seharusnya menjadi bagian penting dari pola makan seimbang.
Selain faktor pola makan, kurangnya aktivitas fisik juga berperan besar. Urbanisasi dan perubahan gaya hidup modern membuat masyarakat lebih sering duduk lama, baik di kantor maupun di rumah. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga mulai jarang dilakukan. Padahal, tubuh memerlukan pergerakan rutin untuk membakar kalori dan menjaga metabolisme tetap optimal.
Lingkungan yang semakin dipenuhi gerai makanan cepat saji juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan harga terjangkau dan promosi yang masif, masyarakat cenderung lebih mudah mengakses makanan tidak sehat dibandingkan makanan bergizi. Kondisi ini akhirnya menciptakan kebiasaan makan yang sulit dikendalikan jika tidak ada kesadaran penuh dari individu maupun keluarga.
Menurut dokter Tirta, cara terbaik untuk mengatasi obesitas adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan konsisten. “Kalau mau nurunin berat badan itu jangan langsung ekstrem. Mulai dari hal kecil, kayak ganti minuman manis ke air putih. Simple, tapi efeknya besar banget buat tubuh,” ujarnya dalam salah satu tayangan YouTube miliknya.
Selain mengatur pola makan, olahraga rutin menjadi kunci utama dalam mengendalikan berat badan. Dokter Tirta menyarankan minimal 150 menit aktivitas fisik sedang setiap minggu, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang. “Olahraga nggak harus ribet, nggak harus ke gym. Jalan kaki 30 menit sehari aja udah cukup banget buat bikin tubuh aktif,” katanya menambahkan.
Dokter Tirta juga mengingatkan bahwa obesitas bukan sekadar masalah penampilan. “Ingat, obesitas itu bukan sekadar soal penampilan, tapi soal kesehatan. Diabetes, hipertensi, penyakit jantung—semua itu risikonya lebih tinggi kalau kita obesitas,”
jelasnya. Karena itu, perubahan gaya hidup harus dilakukan bukan hanya untuk terlihat ideal, melainkan demi masa depan yang lebih sehat.
Jika langkah-langkah ini dijalankan secara konsisten, obesitas dapat dicegah sekaligus mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, dan hipertensi.
“Tips paling gampang: kurangin gula, perbanyak gerak. Itu aja dulu konsisten, nanti hasilnya bakal keliatan,” pungkas dokter Tirta.
Dengan kesadaran bersama antara individu, keluarga, dan lingkungan sekitar, Indonesia bisa menekan laju peningkatan obesitas dan membangun generasi yang lebih sehat di masa depan.