Kadispersip Riau Buka PLM Program Implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Kadispersip Riau Buka PLM Program Implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Dra Mimi Yuliani N Apt MM membuka Peer Learning Meeting tingkat Riau, Selasa (5/7/2022)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Dra Mimi Yuliani N Apt MM membuka Peer Learning Meeting (PLM) tingkat Riau, Selasa (5/7/2022) di Hotel Grand Zuri, Pekanbaru. Kegiatan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) ini diikuti 15 Person in Charge (PIC) perpustakaan desa dan kabupaten/kota.

Mimi dalam arahannya mengakui bahwa Peer Learning Meeting ini sangat penting sebagai bagian dari menyukseskan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2022.

"Bahwa perpustakaan itu tidak lagi hanya tempat menyimpan buku, tempat membaca buku, tempat meminjam buku. Lewat program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, perpustakaan bisa menjalankan fungsi untuk pengembangan potensi daerah, mengangkat kesejahteraan masyarakat tempatan," ujar Mimi.

Foto bersama Kadispersip Riau dengan peserta PLM

Disebutkan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perubahan inovasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, bertujuan untuk penguatan literasi masyarakat dan pemerataan informasi, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diakui mantan Kepala Dinas Kesehatan Riau ini bahwa, pemerintah concern dalam pengembangan perpustakaan khususnya perpustakaan desa. Lewat perpustakaan desa, masyarakat bisa cepat mendapatkan akses perpustakaan.

Sementara itu, Master Trainer Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Riau, Riki Arianto mengaku PLM ini sangat penting sebagai ajang berbagi strategi pengembangan perpustakaan desa, kabupaten/kota.

"Tujuan dari PLM ini adalah memfasilitasi proses saling belajar dan berbagi pengalaman, capaian keberhasilan dalam implementasi program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," ujar pustakawan di Dispersip Riau ini.

Tujuan lain lagi disebutkan Riki adalah meningkatkan komitmen motivasi dan kepercayaan diri peserta untuk terus melaksanakan strategi program. Selanjutnya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi peserta untuk penguatan implementasi program. 

"Dari PLM ini kita bisa share pengalaman, strategi termasuk juga bersama-sama mencari solusi dalam menghadapi hambatan saat pengembangan program. Ini ajang belajar dan berbagi ilmu bagi PIC perpustakaan," tegas Riki.

Salah satu peserta PLM, Ide Progrestia menyambut antusias kegiatan tersebut. Sebagai PIC atau orang yang bertanggung dalam pelaksanaan Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Perpustakaan Taman Ilmu Desa Ulu Pulau, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis ini di mengaku perpustakaannya sudah mengimplementasikan program nasional tersebut.

Di kegiatan tersebut, Ide membeberkan kegiatan inklusi yang sudah dilakukan. "Kami sudah memfasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. Seperti memberikan keterampilan, memasak dan beberapa kegiatan lainnya. Semua kegiatan itu muaranya adalah memberdayakan masyarakat demi terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan," tutur gadis muda ini.

PLM berlangsung hingga Rabu (6/7/2022). Kegiatan ini diikuti 15 PIC dari Perpustakaan desa di empat kabupaten/kota di Riau. (Inf)

Editor : Lestari