Kadin Riau Diminta Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Kadin Riau Diminta Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Anggota Komisi III DPRD Riau, Abdullah (tiga dari kiri) foto bersama pengurus Kadin Riau. (foto: ist)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Riau, Abdullah, meminta Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah. Karena peran swasta sangat penting dalam pembangunan. 

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara silaturahmi bersama pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau, di Kantor Kadin, Komplek Simpang Tiga Business Center, Jalan Jendral Sudirman No. A1–A4, Pekanbaru, Rabu (3/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Abdullah menekankan bahwa pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD. Menurutnya, sinergi dengan pihak swasta sangat dibutuhkan agar investasi bisa semakin bergeliat.

“Untuk membangun daerah tidak bisa berharap dari anggota APBD saja. Kita harus merangkul pihak swasta untuk ikut berinvestasi,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pengusaha, untuk bersama-sama mendukung program kerja pemerintah provinsi. “Mari kita bantu Gubernur meningkatkan ekonomi Provinsi Riau,” tambah Abdullah.

Tak hanya soal investasi, Abdullah turut menyinggung perlunya perhatian serius terhadap potensi daerah yang selama ini kurang tergarap, seperti usaha burung walet. Ia menyebut sektor ini bisa menjadi sumber pemasukan baru jika dikelola dengan baik.

“Kita tidak pernah memantau keberadaan burung walet. Buat perda untuk hal ini agar dapat meningkatkan APBD Riau,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kadin Provinsi Riau, Kholis Romli, menyampaikan bahwa Kadin berkomitmen menjadi mitra strategis seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Riau. “Kadin menjadi mitra di seluruh OPD di Provinsi Riau,” jelas Kholis.

Ia juga menyoroti masih rendahnya jumlah pengusaha di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain. Menurut Kholis, hal ini menjadi tantangan yang harus dijawab bersama.

“Kita harus meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. Saat ini baru 3,14 persen, sedangkan Singapura sudah 4,3 persen, dan Amerika Serikat mencapai 12 persen,” ungkapnya.

Abdullah menutup pertemuan itu dengan menegaskan bahwa peluang peningkatan pendapatan daerah masih terbuka lebar. Ia mengajak seluruh pihak untuk lebih kreatif menggali potensi yang ada. “Banyak hal yang bisa menambah pendapatan APBD daerah masing-masing, tinggal kita melihat peluang tersebut,” kata Abdullah.

Dengan sinergi antara pemerintah, DPRD, dan dunia usaha, diharapkan roda ekonomi Riau bisa semakin kuat dan berdaya saing. (Rik)