Stok Sapi Pekanbaru Menipis Dampak Distributor Lampung Tutup Pengiriman

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru melaporkan stok sapi potong di wilayah setempat menipis sejak tiga hari terakhir sehingga berakibat tutupnya lapak pedagang daging sapi segar di sejumlah pasar tradisional setempat.
Padahal permintaan akan daging sapi segar mulai meningkat menjelang Ramadan, sehingga kalaupun ada pedagang daging sapi yang berjualan harganya alami kenaikan menjadi Rp140.000 per kilogram dari normalnya Rp110.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru Firdaus saat dikonfirmasi membantah bahwa itu aksi mogok pedagang, namun memang karena stok sapi yang akan dipotong di wilayah setempat menipis.
"Saat ini pengiriman sapi dari Lampung ke Riau di larang sehingga stok sapi yang akan di potong pedagang menipis," kata Firdaus di Pekanbaru, Minggu (27/3/2022).
Dikatakan dia, pelarangan pengiriman sapi dari Lampung ke Riau dikarenakan daerah tersebut sedang terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD).
"Dengan demikian stok sapi yang ada selama ini semakin hari semakin menipis sehingga tidak ada lagi yang akan di potong oleh pedagang," katanya.
Dikatakan dia, untuk mengatasi permintaan sapi yang meningkat menjelang Ramadan Dinas Peternakan Pekanbaru, Riau telah melakukan komunikasi dengan Dinas Lampung agar pengiriman sapi potong bisa tetap dilakukan, guna memenuhi permintaan daging segar setempat.
"Setelah ada komunikasi kemarin antar dinas solusinya kemarin ada kesepakatan ke depan pintu pengiriman akan dibuka lagi dengan syarat dan administrasi yang lebih ketat untuk menekan penularan penyakit LSD," katanya.
Sebelumnya diberitakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau menargetkan vaksin sebanyak 100.000 ekor sapi di Riau, mulai tahun 2022 guna mengantisipasi penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi yang sudah ditemukan di 7 Kabupaten di Riau.
"Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae, dan umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman di Pekanbaru, Kamis.
LSD menyebabkan luka pada kulit, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan produksi susu, dan dapat menyebabkan kematian.