RSUD Tengku Rafi'an Siak Gencar Lakukan Promosi Kesehatan Rumah Sakit

RSUD Tengku Rafi'an Siak Gencar Lakukan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Dian Ismawardani M Ked (Ped) Sp A dari Poli Anak RSUD Tengku Rafi'an Siak menyampaikan penyuluhan tentang stunting

WARTASULUH.COM, SIAK - RSUD Tengku Rafi'an, Siak gencar melakukan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). PKRS kali ini, rumah sakit milik Pemkab Siak ini melakukan penyuluhan tentang stunting atau gagal tumbuh pada anak, Selasa (19/07/2022) di lobby pendaftaran.

Penyuluhan disampaikan dr Dian Ismawardani, M Ked (Ped) Sp A dari Poli Anak RSUD Tengku  Rafi'an Siak. Penyuluhan disampaikan kepada pengunjung di rumah sakit tersebut.

Dr Dian menyampaikan bahwa stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis selama satu tahun awal pertumbuhan. Sejak dalam kandungan, awal kehidupan dan setelah lahir dan mulai kelihatan stunting ketika berumur 2 tahun. 

"70 persen perkembangan otak anak terjadi pada usia 0-2 tahun. Kalau kejadian stunting/pendek tidak bisa apa-apa lagi, anak akan tumbuh di bawah garis standar pertumbuhan anak. Dampaknya sepanjang umur," katanya. 

Dampak tersebut diantaranya tingkat kecerdasannya rendah, rentan terhadap penyakit, menghambat produktivitas atau menurunkan produktivitas, meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan. Itu terjadi karena semua berhubungan, 

Di dunia kasus stunting 162 juta balita yang mengalami artinya lebih dari 20 persen anak. Di Indonesia ada 8 juta yang mengalami gangguan pertumbuhan tersebut atau 37 persen.

"Jadi tiap tiga anak ada satu yang stunting. Sehingga balita pendek di Asia Tenggara kita ranking tiga terbanyak. Masalah gizi juga yang paling tinggi karena pendek. Ini menjadi susah karena tak ada obat tinggi," ungkap dr Dian.

Sebelumnya, PKRS juga dilakukan dr Zulkifli Rangkuti Sp B dari Poli Bedah. Dr Zulkifli memberikan penyuluhan tentang usus buntu. 

Dia menyampaikan usus buntu merupakan radang akut sepanjang 7,5-10 centimeter dan pada pria bisa lebih panjang 0,5 cm. Tanda – tanda dan gejala diantaranya nyeri samar-samar mulai di daerah sekitar epigastrium disertai dengan anoreksia, muntah yang akhirnya pindah ke daerah perut kanan bawah dan menetap.

Pada penyuluhan tersebut pasien yang sedang antri pendaftaran rawat jalan mendengarkan dengan seksama. Sebanyak dua orang mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh dokter. (Infotorial)