Jokowi Was-was! Peluang RI Jadi Negara Maju Makin Sempit

Jokowi Was-was! Peluang RI Jadi Negara Maju Makin Sempit

WARTASULUH.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui 13 tahun ke depan adalah waktu yang krusial bagi Indonesia, untuk bisa keluar dari jebakan middle income trap. 

Ini adalah waktu bagi Indonesia untuk bisa mewujudkan menjadi negara maju atau tidak.

Jokowi menjelaskan dalam rentang waktu hingga 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Hal ini bahkan sudah diakui oleh berbagai pakar hukum dari belahan dunia.

"Kesempatan kita hanya ada pada 13 tahun, karena bonus demografi kita muncul di tahan 30an. Dalam sejarah negara-negara, kesempatannya hanya sekali," paparnya dalam Puncak Musra Relawan kemarin, dikutip Senin (15/5/2023).

Kepala negara ini berharap Indonesia pun bisa memilih pemimpin untuk 13 tahun ke depan. Jika salah pilih, maka hilang kesempatan Indonesia menjadi negara maju. "Ini tidak bisa diulang," ujar Jokowi.

Belajar dari Amerika Amerika Latin, Jokowi mencatat pada 1960-an hingga 1970-an, banyak negara sudah menjadi negara berkembang. Namun, mereka gagal memanfaatkan peluang pada saat itu.

Akhirnya, banyak negara Amerika Latin yang tidak bisa keluar dari middle income trap selama 50-60 tahun lamanya.

"Mereka tetap menjadi negara berkembang karena apa? Karena tidak bisa memanfaatkan peluang pada saat itu dan mengejarnya sudah tidak ada kesempatan lagi," kata Jokowi

"Ini juga akan terjadi di negara kita, begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini ini. Ada bonus demografi, dan kita tidak bisa memanfaatkan," ujarnya lagi.

Alhasil, Indonesia dapat menjadi negara berkembang terus menerus karena kesempatan ini tidak muncul dalam dua kali di sejarah peradaban negara manapun.

Sebagai catatan, Indonesia sudah menjadi negara yang sedang terjebak dan belum mampu keluar dari middle income trap atau negara dengan pendapatan menengah selama 29 tahun.

Hal ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya berkisar di 5%. Indonesia hingga saat ini belum dapat kembali mencetak pertumbuhan tinggi dan berkualitas, di kisaran 6-7%.