Gesa Vaksinasi Pelajar, Pekan Depan Disdik Pekanbaru Targetkan Capaian 80 Persen

Pemerintah Kota Pekanbaru terus menggesa capaian vaksinasi untuk pelajar sebagai bagian dari kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Gesa Vaksinasi Pelajar, Pekan Depan Disdik Pekanbaru Targetkan Capaian 80 Persen
Salah seorang siswa SMPN 9 mendapatkan suntik vaksin dari petugas kesehatan. (Sri)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menargetkan 80 persen pelajar telah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga pekan depan. Percepatan vaksinasi kelompok pelajar pun tengah dilakukan Satgas Covid-19 Pekanbaru. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut, total target pelajar yang mendapatkan vaksin Covid-19 sudah mencapai 32.000 pelajar. 

"Minimal minggu depan itu sudah bisa 80 persen lah vaksinasi pelajar," ujar Ismardi Ilyas, Jumat (24/9/2021). 

Menurutnya percepatan telah dilakukan dengan menggelar vaksinasi massal. Ada pelajar di lima sekolah yang menjalani vaksinasi pekan ini. Total 4.800 pelajar mengikuti vaksinasi massal di sekolah. 

Pelajar menjalani vaksinasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Sebelum vaksinasi bakal dilakukan pemeriksaan kesehatan pada setiap pelajar. 

"Vaksinasi dilakukan agar kekebalan tubuh pelajar terbentuk dan meminimalisir penyebaran Covid-19 saat belajar tatap muka berlangsung di sekolah," tutupnya.

Salah satu sekolah yang menggelar vaksinasi massal untuk pelajar adalah SMP 9, Jalan Imam Munandar, Kamis (23/9/2021). Menggandeng Diskes dan Satgas Covid-19 Pekanbaru, vaksinasi massal menyasar 1000 lebih pelajar.

Kepala SMP 9, Dailami mengatakan, vaksinasi massal dosis pertama ini sebagai kesiapan pihaknya menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). "Anak-anak kita minimal sudah berusia 12 tahun. Jadi sudah bisa divaksin anti Covid-19. Berharap dengan vaksin dapat terwujudnya herd immunity. Jadi PTM bisa dilaksanakan secara maksimal," ujar Dailami.

Selain vaksin, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah yang dipimpinnya, pihaknya sudah melakukan prokes. Sarana pendukung prokes dilengkapi di sekolah. Seperti tempat mencuci tangan, penyediaan handsanitizer, termasuk pengaturan shift belajar siswa

Untuk menghindari penumpukan siswa, Kegiatan Belajar Mengajar dibagi menjadi tiga shift. Masing-masing shift belajar selama tiga jam. (Sri)