Diduga Lakukan Intimidasi, Wabup Rohul Dilaporkan ke DPD PDIP Riau

WARTASULUH.COM, PEKANBARU – Wakil Bupati Rokan Hulu, Syafaruddin Poti dilaporkan ke DPD PDIP Riau, Minggu (31/8/2025) oleh Ketua PAC Rokan IV Koto, Damros. Syafaruddin Poti diduga melakukan intimidasi saat rapat partai beberapa waktu lalu.
Suasana Rapat Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan di Kabupaten Rokan Hulu memang sempat diwarnai ketegangan. Syafaruddin Poti disebut-sebut juga berambisi maju sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan setempat.
Damros mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat rapat pengusulan calon Ketua DPC PDI Perjuangan Rokan Hulu. Ia merasa ditekan oleh Syafaruddin Poti agar tidak bersikap terlalu keras dalam menyuarakan pendapatnya. Tekanan itu bahkan disertai pernyataan yang menyinggung anaknya yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) guru.
“Dipanggil, dijabat tangan saya, lalu dia bilang: nggak usah sok keras kali, hati-hati anakmu,” ungkap Damros menirukan ucapan Wabup.
Menurutnya, ucapan itu jelas bernada ancaman terhadap dirinya dan keluarganya. Kebetulan anaknya saat ini berstatus TKS guru.
Merasa tidak terima, Damros langsung melaporkan dugaan intimidasi tersebut secara resmi kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Riau. Laporan disampaikan di Sekretariat DPD PDI Perjuangan kepada Ida Bagiawati dan Rudinal yang saat itu menerima pengaduan.
Damros menegaskan, dirinya hanya menjalankan mekanisme partai sesuai aturan. Ia menolak segala bentuk tekanan, apalagi jika dikaitkan dengan kepentingan pribadi maupun keluarganya. “Saya tahu partai ini bekerja berdasarkan perintah partai, bukan tekanan personal,” katanya.
Dalam rapat tersebut, proses pengusulan calon Ketua DPC Rokan Hulu tetap berjalan. Dari hasil pemungutan, Syafaruddin Poti memperoleh dukungan 9 suara PAC, sementara petahana Hardi Chandra mengantongi 7 suara. Meski begitu, suasana rapat dinilai tidak kondusif karena adanya dugaan intimidasi.
Ketua PAC Kabun, Iwan Roipal, yang mendampingi Damros saat menyampaikan laporan, turut memberikan kesaksian di hadapan pengurus DPD. Ia menegaskan bahwa intimidasi tersebut benar terjadi di ruang rapat dan sempat membuat suasana memanas.
“Permasalahan ini tidak bisa dibiarkan. Kami minta DPD melindungi kader di bawah dari tekanan seperti ini. Pengancaman tidak boleh terjadi di tubuh partai,” tegas Iwan Roipal.
Rapat di Rokan Hulu sendiri dipimpin langsung oleh perwakilan DPD PDI Perjuangan, yakni Ida Bagiawati bersama Syafaruddin Poti. Kondisi itu menambah tekanan bagi Damros karena orang yang dilaporkannya juga ikut duduk sebagai pimpinan rapat.
Hingga kini, DPD PDI Perjuangan Riau belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut. Namun, Damros berharap DPD segera mengambil langkah tegas agar proses demokrasi internal partai tetap berjalan sehat tanpa intervensi maupun intimidasi dari pihak manapun. (Rik)