Puluhan Buruh Riau Demo di Kantor Gubernur Tuntut Kenaikan UMK dan Tolak Kenaikan BBM

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Riau bersatu dan juga Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dari Pelalawan Riau, melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM juga kenaikan UMK tiga belas persen, Selasa (20/9/2022). Aksi digelar di depan Kantor Gubernur Riau. Aksi massa ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Massa membawa tiga tuntutan, yakni menolak kenaikan harga BBM. Selanjutnya, buruh menuntut kenaikan UMK Provinsi Riau tahun 2023 10 sampai 13 persen sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, dan menolak onimbuslaw karena menyengsarakan kaum buruh.
"Gara - gara Onimbuslaw, outsourching dimana-mana, pesangon dikurangi besarannya, dan PHK dipermudah. Itu terjadi di lapangan. Maka kami terus suarakan kaum buruh," kata orator aksi.
Massa juga meminta agar Pemerintah Provinsi Riau menyepakati tuntutan para buruh dan meneruskannya ke pusat.
"Terutama kenaikan UMK tahun 2023. Kalau masih menggunakan PP 35 Onimbuslaw Cipta Kerja, kami jamin kenaikannya tidak jauh seperti tahun kemarin 0,9 persen, atau Rp 28 ribu. Bahkan setelah dua tahun upah buruh tidak naik karena dilanda Covid-19, kenaikan upah kaum buruh hanya Rp 28 ribu," katanya.
"Dan ketika tahun 2023 di saat kenaikan BBM 30 persen sementara kenaikan upah buruh hanya dinaikkan kembali 0,9 persen, apa yang akan buruh lakukan? Kesejahtraan apa yang akan buruh dapatkan? Bagaimana menghidupi keluarganya, tidak akan cukup. Sebelum BBM naik saja, kebutuhan hidup sudah lebih dari nilai ketetapan UMK," tegasnya lagi.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, kelompok buruh bakal melakukan serangkaian aksi di sepanjang September 2022.
Puncaknya, ribuan buruh rencananya juga bakal menggelar aksi demonstrasi pada 4 Oktober 2022 mendatang di Istana Negara, Jakarta.
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah disuarakan sejak beberapa waktu terakhir.
"Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih 5.000-7.000 orang yang berasal dari Jabodetabek," kata Said Iqbal.
Terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah, kata Iqbal, tidak banyak menolong masyarakat.
"Karena itulah, mengapa kemudian Partai Buruh bersama kelas pekerja menggelar aksi besar-besaran ribuan buruh pada tanggal 4 Oktober nanti," tuntutnya.