Pekerjaan Jembatan Parit Atmo Rohil Diaudit BPK 14 Tahun Lalu Tanpa Kesalahan

Pekerjaan Jembatan Parit Atmo Rohil Diaudit BPK 14 Tahun Lalu Tanpa Kesalahan
Penampakan pergeseran tanah di Jembatan Atmo Bagansiapiapi, Rohil. (Foto: LSM KAK)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Anggota Komisi III DPRD Riau, Zulkifli Indra angkat bicara soal bergesenya jalan masuk ke Jembatan Parit Atmo yang berada di Jalan lintas Pesisir Batu 4 Rokan Hilir. Ia menegaskan pekerjaan pembangunan Jembatan Parit Atmo itu sudah tuntas diaudit 14 tahun lalu tanpa ada kesalahan. 

"Berita acaranya sudah selesai, mengapa diungkit lagi, proyek ini kan sudah diperiksa, bahkan jika tidak salah proyek ini juga telah diaudit BPK, mengapa setelah 14 tahun kemudian ini diungkit-ungkit lagi," ujar tokoh masyarakat Rohil tersebut, Senin (30/5/2024). 

Dirinya juga menduga persoalan ini ada kaitannya dengan eskalasi politik Pilkada di Rohil 2024. "Hal seperti ini jangan dibiasakan, tidak elok dan tidak baik," ujarnya.

Salah seorang kontraktor di Rokan Hilir yang sudah lama berkecimpung dalam pembangunan di negeri seribu kubah ini menyebutkan adanya pergeseran di Jembatan Atmo, lebih disebabkan adanya abrasi.

"Hitung-hitungan saja, adanya pergeseran pada jalan di jembatan ini, karena abrasi, juga tidak adanya pemeliharaan dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Besi-besi dibawah jembatan itu juga sudah banyak dicuri, jadi kalau mau melihat jembatan ini, lihat dibawahnya, jangan lihat diatasnya saja," kata kontraktor ini. 

Dirinya juga mengatakan, jika ada dana pemeliharaan dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, kerusakan-kerusakan pada infrastruktur ini dapat diperbaiki. "Jangan disalahkan kontraktor yang sudah selesai membangun, tanpa melihat bahwa ada juga kesalahan dari pemerintah dalam pemeliharaan aset," katanya lagi.

Sementara itu, anggota Fraksi Golkar DPRD Rokan Hilir, H Ijas Kori SE saat ditanyakan fungsi DPRD Rokan Hilir sebagai badan pengawas, juga mengatakan untuk infrastruktur di Rokan Hilir ada yang sangat disayangkan sekali, tentang tidak adanya anggaran pemeliharaan. 

Dia juga mengakui, Jembatan Parit Atmo, yang berada di Jalan lintas Pesisir Batu 4 Rokan Hilir juga tidak ada dana pemeliharaan.

"Ya, Jembatan menuju perkantoran Batu 6 dan sekaligus merupakan jalan lintas masyarakat pesisir dari kota menuju kecamatan Pekaitan dan Kubu ini juga tidak ada dana pemeliharaan. Setahu, saya tidak ada anggaran pemeliharaan," katanya.

Semestinya pemerintah, mengalokasikan dana pemeliharaan untuk infrastruktur yang dibangun. "Dan tugas kami sebagai legislatif sebagai pengawasan tentu mengawasi anggaran ini tepat sasaran," ujarnya. 

Sebelumnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Anti Korupsi (KAK) Rohil melaporkan dugaan mark up Pembangunan Jembatan Parit Atmo Bagansiapiapi oleh PT Kita Indah Lestari ke Kejaksaan Negeri Rohil. Laporan tertanggal 17 Mei 2024 itu ditandatangani Ketua LSM KAK, Fadhli. (Rls)