Pekanbaru Masuk Kota Percontohan Angkutan Umum di Indonesia

Pekanbaru Masuk Kota Percontohan Angkutan Umum di Indonesia
Walikota Pekanbaru saat meresmikan angkutan umum di Kota Pekanbaru

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Kota Pekanbaru salah satu dari enam kota yang ditunjuk sebagai kota percontohan di Indonesia di bidang penyelenggaraan angkutan perkotaan. Penetapan Kota Pekanbaru sebagai Kota percontohan transportasi oleh Departemen Perhubungan melalui SK 111 tahun 2007. 

Hal ini juga ditandai dengan penanda tanganan MoU antara Walikota Pekanbaru dengan Dirjen Perhubungan Darat. Memorandum Of Understanding (MOU) dengan nomor 8 tahun 2007 ini tentang kerjasama perencanaan, pengoperasian Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) berbasis jalan di Kota Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT mengatakan, penyusunan Detail Engineering Design (DED) penyelenggaraan angkutan umum massal  berbasis jalan, merupakan desain teknis pengoperasian sistem angkutan umum massal di Kota Pekanbaru.

"Kita mulai dengan pembangunan infrastruktur halte yang dilaksanakan pada tahun 2008 dan 2009," kata Firdaus belum lama ini.

Pembangunan halte terdiri dari Bantuan Pemerintah Pusat sebanyak 19 unit, dan 
bantuan dari pihak ketiga sebanyak 47 unit termasuk yang bersifat permanent dan portable.
Kemudian, bantuan bis oleh pemerintah pusat pada tahun 2009 sebanyak 20 unit untuk dioperasikan di Kota Pekanbaru.

Pada 21 Juni 2009 peluncuran pengoperasian SAUM di Kota Pekanbaru dilakukan dengan biaya operasional dibiayai oleh Pemerintah Kota  Pekanbaru sampai dengan saat ini. 

"Angkutan masalah yang diluncurkan ini kita beri nama Trans Metro Pekanbaru. Dengan 20 unit bus yang dioperasikan," terangnya.

Saat itu Bus TMP baru melayani dua koridor, yaitu koridor 1 (Perumahan Pandau – Pelita Pantai) dan Koridor 2 (Terminal BRPS – Kulim). Tidak berhenti disitu, tahun 2014 Pemko Pekanbaru mengembangkan pengoperasian Bus TMP dengan menambah tujuh koridor dengan jumlah armada 75 unit bus besar.

Pada saat ini, juga telah beroperasi Bus Rapid Transit (BRT) atau Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) berbasis jalan yang melayani 15 Koridor. Bus ini menjangkau jalur utama.

Guna meningkatkan jumlah pengguna atau okupansi pengguna angkutan umum massa, maka perlu segera didukung dengan pengoperasian Angkutan Feeder atau pengumpan yang melayani Trayek Cabang dan Ranting BRT tersebut dengan tarif terintegrasi dengan BRT.

"Pada tahun 2022 mendatang, direncanakan akan dioperasikan enam rute feeder sebagai pendukung Bus TMP," jelasnya.

Flyer Angkutan umum SmartMobility di Pekanbaru

Transportasi feeder ini nantinya akan menjadi angkutan pendukung layanan bus TMP. Transportasi feeder akan mengangkut penumpang dari pemukiman warga yang tidak terjangkau Bus TMP ke halte bus TMP.

Firdaus mengatakan, penumpang hanya menggunakan satu tiket Bus TMP saja.  Layanan feeder akan menjangkau hingga ke pemukiman warga.

"Layanan feeder ini bisa menjangkau ke lokasi yang tidak dapat dilalui Bus TMP dengan satu tiket bus TMP saja. Kita targetkan akhir tahun ini atau paling lama awal tahun besok bisa beroperasi," katanya.

Dari 13 koridor yang dilalui Bus TMP saat ini, untuk tahapan awal layanan feeder akan beroperasi di enam koridor bus TMP. Layanan feeder untuk tahapan awal akan beroperasi di wilayah padat penduduk.

Firdaus menyebut, layanan feeder akan dimulai pada Kecamatan Tampan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Tenayan, Kecamatan Bukit Raya dan Okura. Kendaraan feeder sendiri dikatakan Firdaus, merupakan kendaraan mini bus. "Yang memiliki sekitar 9 bangku penumpang," sebutnya.

Pihaknya akan menggunakan pihak ketiga dalam pengelolaan layanan feeder ini. Ia menyebut saat ini sudah ada dari pihak koperasi Dishub Pekanbaru yang berinvestasi sebanyak 5 unit armada feeder untuk satu koridor.

"Koperasi pegawai pemerintah kota ada 2 unit, dari operator angkot atau oplet, ada juga dari TMP sendiri," jelasnya.

Ditambahkannya, layanan feeder merupakan peningkatan pelayanan dalam bidang transportasi kota. Layanan feeder sebagai angkutan kecil dari pemukiman ke halte Bus TMP akan mendukung layanan 75 Bus TMP yang beroperasi dalam 
pemenuhan transportasi masyarakat kota.

Kepala Dishub Kota Pekanbaru, Yuliarso menyebut, dalam transportasi feeder pihaknya berencana melibatkan para pengusaha angkutan. Dilibatkan nya para pengusaha angkutan umum dalam angkutan feeder ini, bertujuan untuk tetap mensejahterakan masyarakat Pekanbaru.

"Kita bisa saja berkolaborasi dengan pengusaha angkutan. Kita yang rekrut mereka sebagai supir, atau mereka yang punya saham. Itu bisa saja untuk pengaplikasian feeder nanti," sebutnya.

Menurutnya, apabila angkutan feeder ini masih dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru seutuhnya, bisa saja dapat mematikan usaha para pengusaha angkutan. Sebab dengan angkutan feeder ini para penumpang hanya butuh satu tiket perjalanan saja untuk sampai ke tujuannya.

Namun, dengan melibatkan para pengusaha angkutan ini, dikatakan Yuliarso, sesuai dengan program Walikota Pekanbaru untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, tanpa mematikan usaha angkutan lain dengan adanya angkutan feeder ini.

"Kita berdayakan masyarakat tempatan, terutama yang berusaha di bidang angkutan ini agar tetap hidup," kata Yuliarso.

Lebih lanjut dikatakannya, angkutan feeder ini masih dalam kajian. Pihaknya tengah mencari referensi dari kota-kota yang telah menerapkan angkutan feeder ini di daerah nya. Seperti apa teknis dan aplikasinya masih dalam kajian Dishub Pekanbaru.

Namun, Walikota Pekanbaru telah menginstruksikan agar angkutan feeder ini dapat segera diterapkan di Pekanbaru melalui Dishub selaku pengelola secara teknisnya. (Adv/kha)