GALERI FOTO DPRD PROVINSI RIAU

Komisi III Kunker ke OJK, Bahas Seleksi Petinggi BRKS Hingga Layanan Jasa Keuangan

Komisi III Kunker ke OJK, Bahas Seleksi Petinggi BRKS Hingga Layanan Jasa Keuangan
Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri SH MSi mendengar pemaparan yang disampaikan Kepala OJK Riau Triyoga Laksito. (Foto: Vie)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Kamis (13/11/2025). Dikomadoi langsung Ketua Komisi III, Edi Basri SH MSi, rombongan diterima Kepala OJK Riau, Triyoga Laksito.

Rombongan Komisi III dan jajaran diterima hangat Kepala OJK dan jajaran 

Pertemuan yang turut dihadiri anggota Komisi III, Abdullah dan jajaran tersebut berlangsung hangat. Banyak hal yang diperbincangkan dari pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut. 

"Kunjungan ini  bagian dari upaya koordinasi dan audiensi Komisi III dengan lembaga jasa keuangan yang beroperasi di Riau. Kami ingin mendapatkan kejelasan tentang lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan yang berstatus BUMD yakni Bank Riau Kepri Syariah," ujar Edi Basri. 

Edi Basri mengapresiasi atas sambutan Kepala OJK dan jajarannya. Koordinasi dan komunikasi ini dinilai politisi Gerindra tersebut sangat penting sebagai referensi bagi Komisi III yang membidangi keuangan  untuk mengevaluasi kebijakan  pemerintah terkait keuangan daerah.

Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri menyerahkan cendramata kepada Kepala OJK Riau, Triyoga Laksito.  

Dalam pertemuan tersebut hal urgen yang menjadi topik pembicaraan adalah proses seleksi pengisian posisi Direksi dan Komisaris di Bank Riau Kepri Syariah (BRKS). Proses pengisian jajaran kepengurusan saat ini masih berlangsung melalui tahapan seleksi oleh panitia seleksi internal. 

Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri menerima cendramata dari Kepala OJK Riau, Triyoga Laksito

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Triyoga Laksito, menyebutkan hasil seleksi tersebut menetapkan sejumlah nama untuk mengisi kekosongan posisi jabatan di Bank plat merah tersebut. Namun, sejumlah syarat yang telah disampaikan tim seleksi harus dilengkapi untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Foto bersama usai tukar cendramata

"Persyaratan harus segera dilengkapi agar dapat diajukan ke OJK. Setelah itu baru bisa kami proses fit and proper test-nya. Jadi posisi kami saat ini masih menunggu pengajuan resmi dari pihak BRK," ujar Triyoga usai pertemuan.

Menurut Triyoga, hingga kini belum ada pengajuan resmi dari BRK Syariah pasca-RUPS terakhir. Karena itu, OJK mendorong agar proses tersebut dapat segera diselesaikan untuk mempercepat penguatan kelembagaan dan pengembangan bank daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan Kepulauan Riau.

"Jadi, posisi kami OJK tentunys mengharapkan agar segera bisa disampaikan untuk kita proses ke depannya," ucapnya. 

Triyoga pun berharap termasuk Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri SH MSi agar sama-sama mendukung BRKS agar segera berkembang dan menjadi kebanggaan masyarakat Provinsi Riau dan juga masyarakat Provinsi Kepulauan Riau. 

Ia pun mengaku, pihaknya tak bisa memberikan deadline, karena prosesnya dari pemilik BRKS itu sendiri. Sehingga, selama belum diserahkan ke OJK, belum ada deadline. Namun demikian, pihaknya selalu mendorong agar bisa dipercepat untuk kebaikan bersama. 

Triyoga mengatakan kalau Komisaris atau Struktur organisasi BRKS lambat terisi akan memberi dampak yang cukup besar bagi percepatan pengembangan bank itu sendiri. "Banknya tentu akan lebih cepat kalau semua kepengurusaannya lengkap, seperti bank-bank lainnya.Kalau ada kosongannya berarti ada sesuatu yang harus juga dipenuhi.  Untuk bank itu berkembang lebih cepat, itu saja sih sebenarnya," ucapnya.

Sementara saat ditanya mengenai pembahasan Komisi III DPRD Riau dengan OJK, Triyoga mengaku cukup banyak. Seperti tugas-tugas OJK di sektor keuangan. Ia mengaku pihaknya  berdiskusi mulai dari hal-hal umum seperti tugas-tugas pokok OJK untuk pengawasan lembaga keuangan hingga hal-hal yang berkaitan dengan pengaduan masyarakat.

Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri dan Kepala OJK Riau Triyoga Laksito diwawancarai wartawan terkait hubungan sinergitas

"Alhamdulillah bisa kami jelaskan, kita diskusi dan kami menerima masukan juga dari DPRD Komisi III DPRD Riau," ujarnya.

Ia mengatakan, audensi dengan Komisi III DPRD Riau ini selain silaturahmi juga akan semakin memperkokoh sinenergitas, kolaborasi antar semua lembaga, termasuk OJK Riau dengan DPRD Riau. 

Sementara itu, Ketua Komisi III Edi Basri mengaku geram hingga saat ini tak kunjung terpilihnya unsur pimpinan di BRKS.
"PT Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) yang jika diibaratkan sedang mengalami kepincangan. Kalau istilah pihak OJK tadi ibaratnya bannya 4, sekarang bannya cuma 2. Otomatis sebuah kendaraan jalannya tidak akan stabil dan akan pincang," ucap Edi Basri.

Dikatakan Edi, sehubungan dengan kondisi lembaga keuangan di daerah, asuransi dan juga lembaga-lembaga finance yang ada di Provinsi Riau, khususnya BRKS, OJK sangat konsen supaya BRKS bisa menjadi bank yang terbaik. Belum diusulkan hasil Pansel atau hasil RUPS kemarin, kemungkinan ada pertimbangan teknis di pihak pemegang saham dalam ini Pemprov Riau.

Edi mengatakan, pertumbuhan kredit untuk BRKS hanya 4% lebih dibandingkan dengan lembaga-lembaga Keuangan lainnya yang mencapai diatas 7%. Menurutnya, hal itu normal saja, karena ada kondisi yang tidak normal di dalam pengurusan BRKS itu sendiri.

"Tetapi hal-hal lainnya bagus, NPL-nya bagus, nilainya bagus. Cuma tinggal bagaimana lembaga keuangan kita ini lebih dimaksimalkan di dalam strukturnya, sehingga nantinya perjalanannya bisa lebih kencang dari kursi yang sekarang ini," ucap Edi.

Diapun berjanji, akan mendorong pemerintah Provinsi Riau sebagai pemegang saham terbesar supaya hasil-hasil RUPS itu cepat disampaikan. Sehingga nantinya pengisian kekosongan struktur yang ada itu bisa secepatnya terisi.

Edi memuji OJK. Ia mengatakan, kendari struktur OJK minim, namun kerjanya luar biasa.  Banyak hal yang diurusi OJK. Mulai dari leasing, koperasi, sampai tingkat asuransi dan lain sebagainya. 

"Apalagi keuangan rigid lagi tugasnya. Ini luar biasa apalagi Riau begitu luas dan lembaga yang cukup banyak yang diawasi," ucap Edi.  (Galeri)