Kepala SDN 3 Tandun Diduga Salah Gunakan Dana BOS, Modus Honor Fiktif

WARTASULUH.COM, TANDUN - Kepala SDN 3 Tandun, Mn diduga menyalahgunakan puluhan juta rupiah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Laporan honor guru fiktif menjadi modusnya.
Diinformasikan sumber wartasuluh.com yang tidak mau disebutkan identitas mengatakan dugaan penyalahgunaan dana bos ini sudah terjadi sejak tahun 2020.
Dia mengungkapkan bahwa Kepala sekolah berinitial Mn, melaporkan gaji guru honor yang mengabdi di sekolah sebanyak 8 orang, dengan gaji per bulannya yang tertera pada tanda terima honor guru SDN 3 Tandun sebesar Rp 1,6 juta rupiah per bulan.
Namun pada kenyataannya 4 orang guru hanya menerima Rp1 juta per bulan, dan 2 orang guru menerima Rp1,2 juta per bulan, 2 orang lagi yakni penjaga sekolah atas nama Muhammad Kurniadi yang sudah berhenti sejak 2021, dan tenaga pembantu operator sekolah atas nama Endah, yang merupakan menantu sang kepala sekolah yang tidak pernah masuk kerja sejak awal 2021, gajinya diambil oleh kepala sekolah. "Tanda tangan di amprah pun dipalsukan," ungkap sumber yang sehari-hari bekerja di sekolah ini.
Ketika dikonfirmasi ke Kepala SD Negeri 3 Tandun, Mn, yang bersangkutan mengaku bahwa gaji tenaga pembantu operator atas nama Endah dan penjaga sekolah atas nama Muhammad Kurniadi, diambil olehnya, dan amprah gajinya ditanda tangani oleh dirinya sendiri.
"Memang jujur dek, saya yang ambil gaji mereka berdua," pengakuan Mn, sang kepala sekolah.
Dugaan penyalahgunaan dana BOS tersebut makin dipertegas Bendahara Dana BOS SDN 3 Tandun , Ns. Ns juga mengaku setiap bulannya melaporkan gaji guru honor komite ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu, secara fiktif.
Setiap bulannya senilaiRp12. 800.000 dana bos sekolah tersebut dilaporkan digunakan untuk gaji guru honor. Namun realisasinya hanya Rp 9.000.000 per bulan, terdapat selisih penggunaan anggaran sebesar Rp3.800.000 per bulan.
"Benar bahwa ada 6 orang guru yang menerima gaji Rp 1 juta perbulan, termasuk Endah dan Muhammad Kurniadi. 2 orang lagi menerima Rp1,2 juta per bulan. Honor saya juga saya ambil dari dana bos sebesar Rp1,5 juta per triwulan. Dan kepala sekolah mengambil sebanyak Rp5 juta , setiap pencairan dana bos," ungkap Ns.
Pengakuan ini dibuktikan dengan adanya kesamaan tanda tangan pada amprah gaji atas nama Endah dan Muhammad Kurniadi pada tahun 2021 mulai Januari sampai Desember .
Diungkapkan Ns per tahunnya SDN 3 Tandun menerima dana BOS sekitar Rp252.860.000. Dengan jumlah murid 269 orang.
Di sisi lain, orangtua/wali murid termasuk majelis guru mengeluhkan fasilitas pendukung yang ada di sekolah ini. WC di sekolah tidak memadai.
Selain itu sekolah juga tidak memiliki perpustakaan. Buku-buku bacaan yang sempat ada sekarang ini pun tak tau keberadaannya. "Buku dijual oleh kepala sekolah," ungkap salah seorang guru yang tak mau diungkap identitasnya.
Sumber tersebut juga mengungkapkan sekolah ini kekurangan ruang kelas belajar. "Miris sekali atas sikap kepala sekolah. Padahal kita kekurangan ruang kelas belajar, tapi kepala sekolah malah tak mau mencari jalan keluarnya. Ruang bekas perpustakaan yang sebenarnya bisa digunakan sebagai ruang kelas belajar malah dipergunakan sebagai kantin pribadinya," ungkapnya. (Toat)