Kasus Stunting di Bengkalis Menurun

Kasus Stunting di Bengkalis Menurun
Ilustrasi

WARTASULUH.COM, BENGKALIS - Kasus stunting (terhambat tumbuh) di Kabupaten Bengkalis selama dua tahun terakhir 2020 dan 2021 menunjukkan penurunan. Prevalensi stunting dari 9,14 % pada tahun 2020 menjadi 8,43 % di tahun 2021.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua I Tim Teknis Pencegahan dan Penanganan Stunting Kabupaten Bengkalis, Yessica Vebrina, Jumat (31/12/2021). 

Dikatakan, keberhasilan Pemkab Bengkalis menurunkan angka stunting berkat komitmen bersama. "Salah satu upaya melalui perbaikan gizi di masa 1.000 HPK. Kemudian penyusunan regulasi daerah terkait stunting, rembuk stunting tingkat kabupaten, pemetaan dan analisa situasi program sunting, pembinaan kader pembangunan manusia," kata Yessika. 

Kemudian melakukan pencatatan dan pelaporan (termasuk dokumentasi) dan intervensi hasil, pengukuran dan publikasi stunting, reviu kinerja, orientasi proses asuhan gizi Puskesmas, konseling ASI ekslusif, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita kurus, program penyehatan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi.

Namun jika dibandingkan dengan target RPJMN prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis telah mencapai target (< 14%). "Hal ini menunjukkan bahwa adanya konvergensi program intervensi upaya percepatan pencegahan stunting telah mampu menurunkan persentase balita stunting di Kabupaten Bengkalis," tegas Yessika. (mil)