Investasi Pasar Modal "Kebal" dari Rasionalisasi Anggaran di Riau

Investasi Pasar Modal "Kebal" dari Rasionalisasi Anggaran di Riau
Kepala Perwakilan BEI Riau, Emon Sulaiman memaparkan pergerakan pasar modal di Riau saat media gathering, Kamis (9/10/2025). (Foto: Lestari)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Kondisi keuangan pemerintah ternyata sepertinya mempengaruhi Investasi Pasar Modal di Provinsi Riau. Investasi pasar modal di Riau terkesan "kebal" dari sikap Pemerintah Daerah yang melakukan efisiensi anggaran secara ekstrem. 

Hal itu tersirat dalam Media Gathering tahun 2025 Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau, Kamis (9/10/2025) di Hotel Pangeran Pekanbaru. Kepala Perwakilan BEI Riau, Emon Sulaiman kepada wartawan mengatakan jumlah investor sepanjang tahun 2025 sudah ada sebanyak 57.736 investor yang bergabung dengan nilai transaksi mencapai angka Rp 26,5 triliun.

"Perkembangan pasar modal Riau sepanjang tahun 2025 ini menunjukkan trend yang positif. Jika dihitung secara keseluruhan, total investor di Riau mencapai 310.000 investor. Mereka didominasi oleh kalangan pekerja dan pelajar, yang berusia di bawah 30 tahun," kata Emon.

Investasi pasar modal bukan untuk orang kaya, tapi orang kalangan menengah ketika kesadarannya untuk berinvestasi muncul maka peluangnya sangat besar. Selain kesadaran, orang yang mau belajar berinvestasi di pasar modal akan bisa sukses dibanding orang yang umum.

"Tingginya nilai transaksi dan banyaknya jumlah investor pasar modal, tidak terlepas dari peran mitra kerja dan galeri investasi yang kita dirikan. Sekarang sudah ada sebanyak 31 galeri investasi di Riau dengan rincian 22 GI kampus, 3 GI Edukasi, 5 GI desa dan 1 GI kafe. Kita  targetkan ada 5 GI baru di tahun ini, namun satu lagi dalam tahap finalisasi. Kalau sudah oke, maka nanti akan ada sebabyak 32 GI di Riau," kata Emon.

Pada tahun ini BEI Riau menargetkan, bakal membuka 5 galeri investasi baru guna meningkatkan transaksi pasar modal dan jumlah investor di Riau. Selain membuka galeri investasi baru, BEI Riau sudah memiliki 90 orang Duta Pasar Modal atau DPM. Mereka ini nantinya akan ditugaskan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal ke masyarakat.

Bursa Efek Indonesia rencananya akan mengadakan Capital Market Summit Expo (CMSE) 2025 dengan mengusung tema Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang yang akan digelar pada tanggal 17-18 Oktober mendatang. Dalam rangkaian kegiatan itu nantinya, akan ada sebanyak 6 kali kegiatan seminar nasional yang akan diisi oleh sejumlah tokoh muda bidang investasi seperti Artis Nyctagina dan Elrumi.

Deputi Kepala Wilayah Riau Kantor Perwakilan BEI Riau, Haldo Haibatil Qudrah Hanafi dalam pertemuan itu juga memaparkan mengenai perkembangan pasar modal di Riau dan produk Exchange Trade Fund atau ETF. Produk ini banyak diikuti oleh generasi muda terutama dilingkungan kampus.

"ETF ini mudah dan dapat dijangkau semua kalangan, mulai dari anak muda hingga usia 40 tahun. ETF terdiri dari 40 perusahaan di dalamnya, jadi tidak sama dengan saham yang apabila nilainya turun maka akan mengalami kerugian. Sedangkan ETF meski satu perusahaan sahamnya turun, tidak akan berpengaruh kepada perusahaan lainnya, jadi lebih safety," papar Haldo. (Rik)