Indonesia Meniadakan Ibadah Haji, CJH Rohul Diminta Legowo

Pemerintah Indonesia mem utuskan tidak mengutus CJH tahun ini.

Indonesia Meniadakan Ibadah Haji, CJH Rohul Diminta Legowo
Drs Syahrudin Msy

WARTASULUH.COM, PASIRPENGARAIAN - Kepala Kantor Kementerian Agama Rokan Hulu (Rohul), Drs Syahrudin Msy mengatakan Pemerintah Saudi Arabia belum memberi akses kepada Calon Jemaah Haji (CJH) Indonesia. Hal itu dikarenakan pandemi covid-19.

"Pemerintah Indonesia tetap menjaga keselamatan CJH karena lebih penting dari segalanya. Selain itu masalah waktu pelaksanaan. Kalau haji 20 Juni, 45 hari lagi jelang Idul Adha, tidak terkejar," ujar Syahrudin, Jumat (4/6/2021).

Disebutkan, Arab Saudi membuka kuota untuk 60 ribu jemaah haji. Terdiri dari  45 ribu berbagai negara dunia dan 15 ribu dari Arab Saudi sendiri.

Namun sampai sekarang yang 45 ribu itu belum dirincikan Indonesia dapat kuota berapa. Dalam rapat Kamis (3/6/2021) kemarin, Menteri Agama rapat di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta dengan komisi VIII.

Dalam rapat itu diputuskan tidak mengutus CJH tahun ini. Itu dipertegas dalam surat keputusan No 660, 4 Juni 2021 tentang  Pembatalan Keberangkatan Calon Jemaah Haji tahun 1442 H.

Kakan Kemenag Rohul berharap agar JCH bersabar. Karena ini sudah keputusan final pemerintah Indonesia. "Ibadah kalau dipaksakan, maka akan lebih banyak mudoratnya dari pada manfaatnya, kalau pun dilaksanakan akan lebih banyak waktu isolasi daripada ibadahnya,"  ujarnya

Dijelaskan, 3 hari jelang keberangkatan  harus isolasi di asrama haji, sampai di Saudi Arabia isolasi 3 hari, sebelum pulang isolasi 3 hari, sampai di tanah air pun isolasi 3 hari lagi. 

Kemudian , dari segi pembiayaan juga akan Membengkak, karena JCH yang  bisa masuk ke Saudi Arabia hanya 60 ribu orang, maka fasilitas yg dipakai di Saudi Arabia akan mahal dan taat Prokes. Dimana seharusnya 1 kamar isi 6 orang jema'ah otomatis sekarang ini menjadi 2 orang saja.

Selain itu jemaah cuma boleh 5 kali masuk Masjidil Harom , 2 kali tawaf umroh, dan haji. Selebihnya 3 kali lagi, itupun pakai aplikasi . Belum lagi arbain di Madinah 40 waktu tidak ada, hanya 3 hari di Madinah. 

"Kalau dipaksakan juga, biaya besar, waktu semakin singkat, dr 40 hari, menjadi 32 hari, akan lebih banyak di hotel. Seperti pergi wisata bukan sedang melaksanakan ibadah haji sebelumnya," ungkap Syahrudin.

Diharapkan kepada jemaah, agar bersabar, karena ini bukan Indonesia saja melainkan seluruh negara yang akan melaksanakan ibadah haji 

Dalam kesempatan itu Syahrudin juga minta CJH jangan termakan hoax. CJH indonesia tidak berangkat haji karena tidak ada hutang pemondokan di Saudi Arabia. "Tahun ini memang belum dibayarkan karena kuota belum pasti  Itu hoax untuk melemahkan pemerintah Indonesia. Jangan percaya," pintanya.

Syahrudin juga menyatakan, kuota Riau sebanyak 6.030 per tahun.  "Kalau kita daftar tunggu sekarang ini sekitar  21 tahun karena saat ini pemerintah Saudi belum ada penambahan kuota haji.  Kita berharap wabah ini segara berlalu dan kita bisa melaksanakan ibadah haji untuk tahun depan," tegasnya. (To'at)