DPD RI Dorong Pemda Genjot Pendapatan Daerah Lewat UMKM dan Pariwisata

Komite IV DPD RI mendorong pemerintah daerah menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pariwisata.

DPD RI Dorong Pemda Genjot Pendapatan Daerah Lewat UMKM dan Pariwisata
Bambang Santoso

WARTASULUH.COM, JAKARTA - Komite IV DPD RI mendorong pemerintah daerah menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pariwisata. 

Hal itu dikatakan Anggota Komite IV DPD RI, Bambang Santoso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3/2021). Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di tanah air, membuat neraca keuangan negara terganggu dan mengalami surplus yang cukup besar. 

Terganggunya keuangan negara, tidak ketinggalan diikuti dengan minimnya pendapatan daerah di Indonesia.

Dengan mulai dilonggarkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPK), merupakan awal kembalinya geliat ekonomi di Indonesia. Komite IV DPD RI meminta kepada seluruh pemerintah daerah mulai menggenjot kembali pemasukan daerah dari sektor pariwisata dan UMKM.

"Pemda dan seluruh pelaku sektor pariwisata harus mulai bergerak pasca dilonggarkannya PPKM. Sektor pariwisata yang berkaitan erat dengan UMKM (usaha mikro kecil menengah), merupakan sektor krusial yang dapat mendongkran pendapatan daerah. Tulang punggung ekonomi nasional ada dikedua sektor tersebut," ujar Bambang Santoso.

Senator dari Bali ini bercerita, pulau dewata merupakan rumah bagi 4,32 juta penduduk dan juga mesin pariwisata Indonesia. Secara akumulatif selama periode Januari-Desember 2020, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 1,05 juta, merosot tajam 83,26% dari periode yang sama di 2019 sebanyak 6,27 juta kunjungan. 

Efek penurunan ini sangat berdampak pada pengusaha UMKM yang terkait pariwisata di Pulau Dewata. Moda bertahan yang jadi strategi sepanjang 2020 dirasa tak lagi cukup. Sebab, UMKM bisa kehabisan amunisi dan akhirnya tumbang, jika permintaan pasar tak kunjung membaik. 

"Dalam tradisi Bali, ada tiga petuah bijak yang biasa jadi pegangan ketika menghadapi kesulitan, yakni seken (serius), seleg (tekun) dan beneh (lurus). Petuah itu boleh jadi ampuh jika ditambah satu “ramuan” agar bisa menyelamatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari dampak pandemi yakni teknologi," beber dia.

"Ditambah, Menparekraf, Sandiaga Uno berkomitmen akan ada pariwisata berbasis vaksin di Bali. Ini menjadi kolaborasi yang baik antara wisata aman dan UMKM yang menawan agar kembali menggenjot pendapatan daerah khusunya di Bali," sambung Bambang.

Lebih lanjut, Bambang berharap, seluruh wilayah yang berpotensi disektor wisata dan UMKM mulai bahu membahu untuk mengembalikan geliat perbaikan ekonomi dari kedua sektor tersebut. Mengingat, ada beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi daerah super prioritas pariwisata dan UMKM.

"Ada lima destinasi super prioritas yang tengah difokuskan pemerintah, antara lain, Likupang, Borobudur, Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo. Dengan adanya sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah akan mengembalikan kejayaan wisata Indonesia dan memperbaiki pendapatan daerah tersebut," tandas Bambang.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD RI, AA LaNyala Mahmud Mattalitti menegaskan pentingnya sektor wisata dan UMKM dalam memperbaiki pendapatan suatu daerah. Namun, senator Jawa Timur ini mengungkapkan, setiap pintu masuk tempat wisata dan hotel, 3M dan 3T diberlakukan. Semua itu berdampak terhadap kepercayaan turis untuk berwisata ke Indonesia.

"Untuk program yang bisa disinergikan, salah satunya, semua tempat wisata dalam pelaksanaan PPKM mikro memastikan protokol kesehatan dijalankan. Sehingga timbul rasa percaya dari wisatawan asing maupun dalam negeri untu berkunjung dan berbelanja produk dalam negeri dalam diri pelaku usaha UMKM," tegas LaNyala. (Rls)