BTS Mau Wamil, Parlemen Minta Perlakuan Istimewa, Setuju?

Noh Woong-rae, salah satu anggota parlemen dari Partai Demokrat di Korea Selatan, mengatakan anggota superstar K-pop BTS harus ditawarkan perlakuan istimewa dalam tugas wajib militer mereka.

BTS Mau Wamil, Parlemen Minta Perlakuan Istimewa, Setuju?

WARTASULUH.COM Noh Woong-rae, salah satu anggota parlemen dari Partai Demokrat di Korea Selatan, mengatakan anggota superstar K-pop BTS harus ditawarkan perlakuan istimewa dalam tugas wajib militer mereka.

"Mengapa tidak apa-apa untuk Son Heung-Min tapi tidak untuk BTS?" kata Noh dalam sebuah wawancara radio dengan CBS, sebagaimana dikutip dari Yonhap.

Son Heung-Min adalah kapten tim nasional sepak bola Korsel yang bermain sebagai pemain sayap atau striker untuk klub Liga Premier Tottenham Hotspur di Inggris. Son mendapatkan pengecualian wajib militer pada September 2018, ketika tim nasional Korea mengalahkan Jepang untuk memenangkan medali emas di Asian Games.

Noh mengatakan anggota BTS harus diizinkan untuk menjalankan tugas mereka melalui layanan alternatif di luar militer untuk menghindari jeda karier. "Biarlah mereka menjalankan tugasnya tapi dengan cara yang menguntungkan kepentingan nasional," kata Noh.

Anggota parlemen pada Senin (5/10/2020) juga meminta parlemen untuk memulai diskusi tentang masalah undang-undang.

"BTS telah menghasilkan efek ekonomi 1,7 triliun won dengan menduduki puncak tangga lagu Billboard. Bahkan tidak mungkin untuk mulai memperkirakan nilai yang dihasilkannya dalam hal mempromosikan 'Hallyu' dan meningkatkan prestise nasional," kata Noh selama rapat dewan tertinggi Partai Demokrat.

Hallyu adalah istilah untuk popularitas global budaya pop Korea Selatan, seperti musik dan acara TV.

Noh menyarankan untuk mengoperasikan komite peninjau independen guna mempertimbangkan apakah BTS memenuhi syarat untuk perlakuan istimewa. Dia juga merekomendasikan penggunaan grup dalam promosi nasional, seperti mempublikasikan kedaulatan Korsel atas beberapa pulau bagian timur Dokdo di Laut Timur.

Kim Jong-Cheol, kandidat untuk pemilihan kepemimpinan di Partai Keadilan progresif kecil, menentang penawaran perlakuan khusus kepada BTS.

"Anggota BTS sendiri sudah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan rajin menjalankan tugas militernya. Itu juga bisa menimbulkan kontroversi yang tidak perlu tentang masalah keadilan di antara pemuda lainnya," tulis Kim melalui laman Facebooknya.

Kim menyarankan pembukaan pembicaraan tentang pengurangan masa dinas wajib menjadi enam hingga delapan bulan sambil memperkenalkan program pendaftaran sukarelawan untuk meningkatkan program militer karir negara.

Di Korsel, semua pria berbadan sehat berusia antara 18-28 tahun diperintahkan untuk mengikuti wajib militer (wamil) dan bertugas di sana selama sekitar dua tahun guna memperkuat pertahanan nasional melawan Korea Utara.

Secara hukum, militer negara menawarkan perlakuan khusus, seperti pengecualian atau penangguhan, kepada atlet pemenang penghargaan internasional dan musisi klasik atas peran mereka dalam meningkatkan reputasi Korsel di luar negeri.

Namun di tengah besarnya pengaruh yang berkembang dari konten budaya K-pop dan Korea Selatan, pertanyaan telah diajukan tentang apakah penawaran perlakuan khusus tersebut juga harus menyertakan selebriti pop terkemuka seperti BTS.

Topik tugas militer, secara umum, adalah subjek yang sangat sensitif di Negeri Ginseng tersebut. Penyanyi PSY yang melejit lewat lagu "Gangnam Style" ketahuan merekayasa ulang wamil menjadi tugas aktif pada 2007 setelah ia ditemukan mengabaikan tugasnya saat melakukan layanan sipil alternatif wamil.

Mantan penyanyi Korea-Amerika Yoo Seung-Joon juga secara hukum dilarang memasuki Korsel sejak 2002 ketika ia ketahuan mencabut kewarganegaraan Korea-nya untuk menghindari wamil.

Sementara pada Februari lalu, anggota BTS menyatakan jika mereka menganggap tugas militer sebagai sesuatu yang harus dilaksanakan dengan jelas dan mereka akan menjawab panggilan tugas kapanpun negara ingin mereka melakukan wamil.