Angkut 16 Ton Beras Bulog, Kapal Motor Rahman Karam di Perairan Beting Beras Pulau Merbau

Kapal Motor Rahman yang mengangkut beras Bulog bantuan untuk warga di lima desa, karam di Perairan Beting Beras, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibatnya, sebagian dari 16 ton beras Bulog itu terendam air.

Angkut 16 Ton Beras Bulog, Kapal Motor Rahman Karam di Perairan Beting Beras Pulau Merbau
Kapal Motor Rahman yang mengangkut beras Bulog bantuan untuk warga di lima desa, karam di Perairan Beting Beras, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibatnya, sebagian dari 16 ton beras Bulog itu terendam air.

WARTASULUH.COM, MERANTI - Kapal Motor Rahman yang mengangkut beras Bulog bantuan untuk warga di lima desa, karam di Perairan Beting Beras, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibatnya, sebagian dari 16 ton beras Bulog itu terendam air.

"Kapal KM Rahman bawa 16 ton beras itu karam akibat gangguan keseimbangan, cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kapolres Meranti AKBP Kurnia Setyawan, Sabtu (25/5/2024).

Kurnia meyebutkan, awalnya kapal tersebut berangkat dari Desa Belitung, Kecamatan Merbau, menuju Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau Tebing Tinggi Barat.

"Begitu tiba di Perairan Beting Beras, kapal mengalami gangguan keseimbangan akibat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi," jelasnya. 

Karena terhempas ombak, kapal tersebut langsung menjauh dari jalur pelayaran dan kandas di tumpukan pasir yang menjorok ke laut.

"Setelah mendapat laporan, kami langsung ke lokasi. Anggota Polair di lapangan mengevakuasi seluruh kru kapal dan membawanya ke pesisir daratan," ucap Kurnia.

Rencananya, kapal akan ditarik menggunakan kapal masyarakat. Sementara itu, muatan beras bulog yang terendam air laut sedang diangkat. Namun, kondisi beras tersebut sebagian sudah basah.

"Kapal masih berada di Perairan Beting Beras dan menunggu air pasang untuk ditarik," pungkas perwira menengah jebolan Akpol 2002 itu.

Irwin (30), ABK dari Kapal tersebut mengatakan, kejadian tersebut terjadi di perairan Desa Kuala Merbau tepatnya di Pantai Beting Beras.

“Tenggelam nye sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, kondisi kapal masih kandas di Pantai Beting Beras dan beras Bulog tersebut basah. Total berasnya ada 14 ton,” ujarnya.

Ditambahkan Irwin kalau beras tersebut akan disalurkan kepada Desa Kuala Merbau, Desa Tanjung Bunga, Desa Renak Dungun, Desa Baran Melintang, dan Desa Pangkalan Balai.

“Beras basah semuanya, sebagian kami bongkar juga. Kondisi kapal masih tertahan di pantai Beting Beras bersama beras. Nanti malam mau kami tarik ke sungai dan dibongkar ke pelabuhan,” ucapnya. 

Sementara, Pj Kepala Desa Tanjung Bunga, Toni Anuar mengatakan, setelah karamnya kapal bermuatan beras tersebut, beras yang diangkut harus dievakuasi secara manual kedaratan. Namun, memang kondisinya sudah basah.

“Kapal yang karam itu membawa beras Bulog urnuk disalurkan kepada masyarakat. Informasi yang kami dapatkan kalau berasnya sudah basah, dan saat ini sebagai beras sudah ada dibawa ke tepian,” kata Toni. (afr)