Tak Dapat Pasokan, Pedagang Daging di Pekanbaru Mogok Massal

Tak Dapat Pasokan, Pedagang Daging di Pekanbaru Mogok Massal
Loss daging di Pasar Dupa Pekanbaru kosong melompong tanpa daging yang dijual pedagang, Sabtu (26/3/3). (Foto: Lestari)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Pedagang daging di Pekanbaru Mogok massal tak berjualan mulai Sabtu (26/3/2022). Aksi mereka menyusul terputusnya pasokan sapi dari dari Provinsi Lampung.

Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Dupa, Pekanbaru, Doli mengatakan, aksi mogok berjualan akan berlangsung 3 hari ke depan. "Mulai hari ini seluruh pedagang daging sapi di Pekanbaru memang tidak jualan hingga tiga hari ke depan," kata Doli. 

Aksi itu diakui Doli sampai adanya ketersedian pasokan sapi dari Lampung. Selama ini ketersediaan daging sapi Pekanbaru memang dipasok dari Lampung.

Namun sejak munculnya temuan ada sapi di Kabupaten Kampar yang terjangkit virus, membuat pemerintah Provinsi Lampung menghentikan pengiriman ke Riau. "Sekarang ini tidak bisa lagi sapi keluar atau pun masuk. Akibatnya, ketersediaan daging sapi terputus," kata Doli.

Doli juga mengatakan, sebenarnya ada daging lokal yang dipasok dari peternak lokal di Riau. Tapi jumlahnya pun terbatas. "Kalau kami memaksakan menjual daging sapi lokal, konsekuensinya harganya akan melonjak. Satu kilogram akan dijual dengan harga Rp200 ribu. Tak sampai hati kami menjual dengan harga segitu (Rp200 ribu/kg) pada masyarakat di tengah semuanya serba mahal sekarang ini," tutur Doli.

Doli berharap pemerintah segera mencari solusi atas kondisi kritis daging. Termasuk juga membangun komunikasi dengan provinsi yang selama ini menjadi pemasok daging ke Pekanbaru.
"Kami berharap kondisi ini segera teratasi. Mengingat kita sedang menyambut Ramadan. Diyakini masyarakat sangat membutuhkan daging untuk menyambut Ramadan,"  urai Doli sembari mengatakan pihaknya bersama pedagang daging lainnya yang berada di bawah naungan Ikatan Keluarga Koto Anau Sekitarnya (IKAS) sudah mengkomunikasikan kondisi tersebut ke instansi terkait.

Pantauan di lapangan, ada 40 lapak daging di Pasar Dupa yang memang kosong tak nampak ada daging yang dijual. Pedagang hanya duduk-duduk di sekitar lapak dagangannya.

Di tempat lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku sudah mendapatkan informasi soal mogok pedagang daging di Pekanbaru. Ingot hanya mengaku belum mengetahui pasti apa penyebabnya. 

Dia hanya menduga kemungkinan ada terkait persaingan. "Untuk pastinya tanyakan ke Dinas Pertanian dan Perikanan. Mereka yang tahu pasti kondisi yang sebenarnya," ungkap Ingot.

Dalam hal ini, Ingot hanya berpesan pada stakeholder terkait untuk bijak menyikapi kondisi yang ada. "Kalau memang ada permasalahan bisnis, tolong selesaikan dengan bijak. Jangan sampai masyarakat jadi korban," pintanya. (Les)