Pemkab Bengkalis Laksanakan Upacara Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Bacakan Amanat Gubernur

Pemkab Bengkalis Laksanakan Upacara Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Bacakan Amanat Gubernur
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bengkalis Andres Wasono menyampaikan Dirgahayu ke-68 Provinsi Riau, saat menjadi Inspektur upacara Peringatan Hari Jadi Ke-68 Provinsi Riau Tahun 2025 di Halaman Kantor Bupati Bengkalis, Sabtu (9/8/2025). FOTO: Diskominfotiks Bengkalis

WARTASULUH.COM, BENGKALIS - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bengkalis Andres Wasono menyampaikan Dirgahayu ke-68 Provinsi Riau, saat menjadi Inspektur upacara Peringatan Hari Jadi Ke-68 Provinsi Riau Tahun 2025 di Halaman Kantor Bupati Bengkalis, Sabtu (9/8/2025).

Adapun yang bertindak sebagai Perwira Upacara, Kabag Hukum Setda, Mohammad Fendro Arrasyid, Komandan Upacara Kabag Adm Pembangunan Setda Asnurial, Pembaca Teks Visi dan Misi Provinsi Riau 2025-2029, Fungsional Bagian Tata Pemerintahan Setda Mohd. Batas Setiawan, sementara bertugas sebagai Pembawa Acara Fungsional Humas Bagian Prokopim Setda Nurhadi.

Upacara ini juga dihadiri unsur forkopimda Kabupaten Bengkalis diantaranya Dandim 0303 Bengkalis diwakili Lettu Erli, Kapolres Bengkalis diwakili Kompol Syafril, Danposal Bengkalis Lettu Laut Nirwan Hasatya, Kakan Kemenag Bengkalis H. Khaidir.

Pada kesempatan itu, Andres Wasono membacakan amanat Gubernur Riau Abdul Wahid. Di tengah segala dinamika dan tantangan, Riau telah menunjukkan jati dirinya sebagai provinsi yang berkontribusi besar dalam pembangunan nasional. 

Dari sektor energi dan perkebunan, hingga budaya dan peradaban, riau senantiasa hadir dan diperhitungkan.

Namun lebih dari sekadar perayaan usia, sambungnya lagi, hari jadi adalah waktu untuk merenung, merefleksi diri, dan menyusun langkah baru.

Dengan mengangkat tema: “Riau rumah rumpun melayu, merawat tuah menjaga marwah, Takkan melayu hilang di bumi.” Tema ini sambung Andres, bukan sekadar slogan, melainkan arah pembangunan, “merawat tuah” berarti menjaga warisan nilai dan kearifan. “menjaga marwah” berarti menjaga kehormatan dan martabat bersama.

“Filosofi “merawat tuah, menjaga marwah” menjadi pedoman kami. Kita ingin Riau dikenal sebagai provinsi yang maju, modern, tetapi tetap membumi menjunjung tinggi adat, menjaga kearifan, dan menguatkan jalinan sosial masyarakat.” Ujar Andres

Dalam amanatnya, Gubri juga mengajak seluruh elemen masyarakat Riau untuk mewujudkan Riau bukan sebagai penyumbang asap, tetapi pelopor kawasan hijau, provinsi paru-paru dunia, yang sehat, lestari, dan bermartabat.

“Pemerintah tidak hanya akan menegur, tapi Juga menemani, membimbing, dan membantu. Kami akan terus hadir memberikan solusi alternatif, membuka jalan usaha yang lebih lestari, dan mendorong pola tanam ramah lingkungan. Sebab tugas kami bukan hanya menegakkan aturan, tetapi juga membela kehidupan rakyat dengan kasih dan bijaksana,” ungkap Gubri sebagaimana dibacakan Andres Wasono. (Inf)