Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Kampar 10 Desember 2025 Tercatat 76,10 mdpl, Masih Dalam Batas Normal

Elevasi waduk PLTA Koto Panjang Kampar 10 Desember 2025 tercatat 76,10 mdpl, masih dalam batas normal pada Rabu (10/12/2025) pukul 06.00 WIB, tercatat berada di angka 76,10 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Kampar 10 Desember 2025 Tercatat 76,10 mdpl, Masih Dalam Batas Normal
Elevasi waduk PLTA Koto Panjang Kampar 10 Desember 2025 tercatat 76,10 mdpl, masih dalam batas normal pada Rabu (10/12/2025) pukul 06.00 WIB, tercatat berada di angka 76,10 meter di atas permukaan laut (mdpl). FOTO: Humas PLTA Koto Panjang

WARTASULUH.COM, KAMPAR - Elevasi waduk PLTA Koto Panjang Kampar 10 Desember 2025 tercatat 76,10 mdpl, masih dalam batas normal pada Rabu (10/12/2025) pukul 06.00 WIB, tercatat berada di angka 76,10 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sebelumnya, pada Selasa (9/12/2025) pukul 19.00 WIB elevasi waduk berada di angka 76,09 mdpl.

Manajer PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui perwakilannya Erikmon mengatakan, debit air masuk (inflow) mencapai 530,61 meter kubik per detik, dan debit air yang dikeluarkan melalui turbin (outflow) berada pada 309,96 meter kubik per detik.

Erikmon menjelaskan bahwa meski inflow lebih tinggi dari outflow, kondisi tersebut masih dalam batas normal dan tidak mengubah status keamanan waduk.

"Kondisi elevasi masih terkendali. Pemantauan dilakukan setiap waktu untuk memastikan operasional berjalan aman," ujarnya.

Sehari sebelumnya, masyarakat sempat dibuat gelisah oleh beredarnya surat palsu yang menyebutkan bahwa PLTA akan membuka lima pintu pelimpah pada malam hari. Dokumen tersebut memuat data yang dilebih-lebihkan, termasuk inflow ribuan meter kubik per detik dan elevasi yang diklaim jauh di atas batas normal.

ULPLTA menegaskan bahwa surat itu tidak valid dan tidak pernah dikeluarkan oleh manajemen. Pernyataan tersebut kembali ditegaskan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi yang belum terverifikasi.

"Itu hoaks. Semua informasi terkait operasional waduk hanya disampaikan melalui saluran resmi PLTA," tegas Erikmon.

ULPLTA juga meminta bantuan aparat kepolisian, TNI, dan rekan-rekan media untuk menelusuri asal mula penyebaran informasi palsu tersebut agar tidak berkembang menjadi isu yang meresahkan warga di sekitar aliran Sungai Kampar.

"Kami berharap dukungan semua pihak untuk mencari sumber awalnya. Informasi yang tidak benar bisa menimbulkan kekhawatiran masyarakat," jelasnya.

Pihak PLTA kembali mengimbau warga untuk selalu mengecek kebenaran informasi, terutama yang berkaitan dengan kondisi waduk dan potensi pembukaan spillway. (kha)