20 Ribu Jamaah Hadiri Zikir Akbar Milad MZA ke-16 di Rokan Hulu

Sekurang-kurangnya 20 ribu jamaah se-Asia Pasifik hadir di puncak peringatan Milad ke-16 Majelis Dzikir Al-Hidayah (MZA), Rabu (19/7/2023) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Kegiatan yang diisi zikir bersama dan dihadiri Gubernur Riau, H Syamsuar itu merupakan bentuk syukur atas segala capaian yang sudah diraih. 

20 Ribu Jamaah Hadiri Zikir Akbar Milad MZA ke-16 di Rokan Hulu
Gubernur Riau, H Syamsuar menyampaikan arahannya saat menghadiri milad ke-16 MZA

WARTASULUH.COM, PASIRPENGARAIAN - Sekurang-kurangnya 20 ribu jamaah se-Asia Pasifik hadir di puncak peringatan Milad ke-16 Majelis Dzikir Al-Hidayah (MZA), Rabu (19/7/2023) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Kegiatan yang diisi zikir bersama dan dihadiri Gubernur Riau, H Syamsuar itu merupakan bentuk syukur atas segala capaian yang sudah diraih. 

Selain Gubernur Riau, hadir juga Bupati Rohul Sukiman, Bupati Siak, Alfedri dan banyak pejabat provinsi dan daerah. 

Amir Besar Majelis Dzkir Alhidayah, H Erizal ST menyampaikan, puncak peringatan milad ke-16 MZA yang digelar bertepatan dengan momen peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah, diharapkan jadi ajang silaturahmi antar sesama jamaah.

"Peringatan Milad ke-16 majelis dzikir Al-Hidayah ini bentuknya syukuran, sebagai sarana menjalin silaturahmi dengan para jamaah majelis dzikir Al-Hidayah se-asia pasifik," kata Erizal, Kamis (20/7/2023).

Disebutkan, jamaah MZA tidak berada di daerah Rohul sebagai pusat berdirinya, namun sudah menyebar di Indonesia bahkan se-asia pasifik, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Brunei Darusalam, hingga Mesir.

"Pengajian kita sudah besar. Untuk di Indonesia saja jumlah jemaah kita sekitar 30 ribu. Sedangkan se-Asia Pasifik sudah mencapai 200 ribuan. Yang hadir sekarang ini hany 20 ribu merupakan pimpinan-pimpinan," ungkap Erizal yang merupakan Wakil Ketua DPW PAN Riau ini. 

H Erizal ST yang saat itu sedang didampingi istri, Alna Karyamunika Erizal menyebutkan rangkaian kegiatan juga diisi dengan wirid akbar dan laporan capaian dan kekurangan Majelis Dzikir Al-Hidayah.

Disampaikan, di moment milad ke-16 MZA ini, dilaunching Aplikasi ATA Sindo Indonesia. Aplikasi ATA ini merupakan aplikasi yang menyediakan jasa travel dengan rute antar kota dalam provinsi di Riau. "Masyarakat yang membutuhkan angkutan, bisa mengorder lewat aplikasi ini. Cukup klik aplikasi ATA Sindo Indonesia, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan jasa transportasi," ujar mantan calon Bupati Rohul 2019-2024 lalu ini.

Ia menambahkan, keistimewaan dari ATA Sindo Indonesia tersebut, memudahkan bagi masyarakat dalam memesan travel. Sebab mereka cukup men-download play store melalui ponselnya, dengan mengetik ATA Sindo Indonesia. Selanjutnya, akan diinformasikan jenis mobil, daerah tujuan, dan harga dari travel tersebut.

"Karena ATA Sindo Indonesia ini sifatnya online, maka memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya. Jadi, di manapun mereka berada dapat memesan travel dengan mudah," lanjut Erizal, seraya mengatakan, dalam pengelolaan ATA Sindo Indonesia itu, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan beberapa mitra.

Di kesempatan itu, Erizal menjelaskan, keberadaan Majelis Dzikir Al-Hidayah fokus mengurusi fakir miskin dan orang-orang terlantar. Pihaknya terus berupaya mengembangkan SDM dan mengentaskan kemiskinan. Salah satunya lewat bidang pendidikan, baik formal maupun informal. 

"Untuk pendidikan formal, kita sudah mendirikan beberapa sekolah Islam gratis berbasis infak dan sedekah, mulai dari jenjang RA atau TK, SD, hingga SMP yang diberi nama Ar-Raudah. Kini, sekolah yang dinaungi yayasan pendidikan Islam Ar-Raudah ini sudah ada di Rohul, kampar, siak serta batam," jelas Erizal.

Bahkan, sebut Erizal, pihaknya saat ini berencana membuka jenjang SMA Islam di Rohul.

"Pada prinsipnya, bagi kami ilmu itu tidak akan kami jual. Dan ternyata dengan mengandalkan infak dan sedekah, sekolah ini tetap eksis. Bagi anak yatim dan anak fakir miskin, sekolah Ar-Raudah memberikan uang jajan setiap bulan sehingga tidak ada kesan perbedaan antara siswa kaya dan miskin di sekolah ini," jelasnya sembari menyebutkan saat ini mereka memiliki 600 siswa.

Untuk pendidikan informal, lanjut Erizal, pihaknya mendirikan madrasah yang berada di surau (Musala) yang tersebar dibeberapa daerah se-Nusantara. "Madrasah ini menangani orang-orang korban narkoba. Di mana semua aktivitas mereka dilakukan di surau, dan mereka dididik menjadi manusia baik kembali," paparnya.

Majelis Dzikir Al-Hidayah, sambung Erizal, juga telah miliki sektor usaha lain. "Kami kini juga memiliki bank sendiri yang diberi nama bank wakaf mikro Al-Hidayah di Rohul. Menjalankan simpan pinjam tanpa bunga. Usaha ini merupakan pengembangan dari pemberdayaan ekonomi umat," pungkasnya. (Sri)